Haii, Assalamu'alaikum.
Tetap patuhi protokol kesehatan, oke?
Happy Reading!
∆∆∆
Kediaman keluarga Skornicki tampak ramai pagi ini, padahal jam masih menunjukkan pukul 05.45 WIB. Bagaimana tidak? Hari ini Salsa dan Lio akan pergi berlibur ke Vila milik keluarga Niko yang terletak di Bandung. Karena jarak yang lumayan jauh, mereka memutuskan untuk berangkat lebih pagi. Tujuannya agar mereka bisa lebih lama berada disana.
Bukan hanya Salsa, Lio, dan Niko saja yang pergi kesana. Melainkan ada Ael, Haryan, Rey, Genta, Bianca, Flo, Gabby, Geri, Alastair, Yudha, Alan, Fadil, Rama, dan juga Akbar—sahabat Niko. Bisa dibayangkan seberapa bisingnya pagi ini?
Tujuh belas orang!
Wow!
Semua itu atas usul Lio, cowok itu pikir semakin banyak yang ikut semakin seru. Dan Niko menyetujui itu, kemarin ia sudah memberitahu kedatangan mereka kepada orang yang bekerja di Vila keluarganya, jadi saat mereka sampai nanti sudah selesai dibersihkan. Tinggal mereka tempati.
Mereka menggunakan empat mobil pribadi, yaitu mobil Alastair, Rey, Niko, dan Genta. Saat ini mereka tengah memasukkan barang bawaan kedalam mobil yang akan mereka tumpangi.
"Woy, inget posisi mobil masing-masing yang kemaren udah gue bagi!" Lio sedikit meninggikan suaranya, karena mereka sangatlah berisik.
"Siap kapten!" Ael, Haryan, Fadil, dan Yudha kompak berteriak. Sampai mereka semua menutup telinga, bahkan Delia, Michelle, dan kedua orang tua Niko menggelengkan kepala. Pantas saja anak mereka seperti itu.
Delia menatap anak gadisnya sendu, "Sayang... nanti kalo udah sampe disana kabari Mama ya." Salsa membalas pelukan Delia sembari mengelus punggung wanita itu. Mamanya ini sama seperti dirinya, mudah menangis.
"Iya, Ma. Nanti Salsa pasti ngasih kabar."
Mereka mengurai pelukannya, "Udah ah, masa Salsa liburan malah ditangisin." tangan Salsa menghapus air mata Mamanya, Delia terkekeh.
"Tenang aja Tan, Alan bakal jagain Salsa kok." cowok itu cengengesan, mereka semua menyorakinya.
"Walaupun udah punya pacar, gas aja Lan. Jangan kasih kendor," teriak Fadil mengompori, Alastair menatap cowok itu sengit, sedangkan yang ditatap hanya cengengesan.
"Ogah gue punya adek ipar modelan dia!" sungut Lio kesal, Alan menatapnya tak terima.
"Gini-gini gue cakep ye, punya penghasilan lagi!"
"Dih, gak peduli!"
"Udah-udah, mau sampe kapan ini?" suara Mama Lio menginterupsi.
"Buruan berangkat, biar cepet sampe." sambung Delia. Setelah berpamitan, mereka mulai memasuki mobil yang akan membawa mereka ke Bandung. Dari dalam mobil, Salsa melambaikan tangan kearah kedua orang tuanya, mereka balas melambaikan tangan.
Mobil 1: Salsa, Flo, Lio, Alastair, Alan.
Mobil 2: Gabby, Bianca, Ael, Rey.
Mobil 3: Niko, Akbar, Geri, Haryan.
Mobil 4: Rama, Fadil, Yudha, Genta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Skornicki
Novela Juvenil[DON'T COPY MY STORY] ❗WARNING❗ Terdapat kata-kata kasar dan umpatan serta adegan yang tidak patut ditiru. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh ataupun yang lainnya. Itu bukanlah hal yang disengaja. Cerita ini murni dari pemikiran saya. Bahkan...