37. Kumat

42 7 6
                                    

Kalo ada typo, tandain👌

Happy Reading!

🔻
🔻
🔻

BRAK!

Seluruh penghuni kantin terlonjak kaget, tak terkecuali rombongan Lio dan Alastair. Sedangkan Salsa dan ketiga sahabatnya terkekeh, menatap remeh ke arah Talita yang berdiri di hadapannya.

"Astagfirullah, tu orang belum makan siang kali ya?"

"Mulai..."

"Nenek lampir, lagi." gumam Gabby.

"Apa sih? Siang bolong gini, marah-marah mulu?" tanya Salsa santai, menyeruput jus mangganya sebentar sebelum kembali menatap Talita.

Lumayan refresing abis ulangan terakhir, batinnya senang.

"Lo, kenapa jadi cewek gatel banget sih?!" tanyanya dengan berkacak pinggang.

Sebelah alis Salsa terangkat, begitupun orang-orang yang ada di kantin. Ada yang menyimak dan ada juga yang memilih kembali melanjutkan aktivitas sebelumnya.

"Please deh, kalo mabok tahu jam, yakali jam segini." sindir Bianca.

"Diem lo! Gue ngga ada urusan dengan lo!"

"To the point aja, ngga usah bacot!" sentak Flo jengah.

"Lo ada masalah dengan gue?" tanya Salsa masih dengan santai, dengan tangan bertopang dagu.

"Jelas! Mau lo apa sih? Semua cowok yang gue suka, lo deketin?!" teriaknya marah, sontak beberapa dari mereka yang menyimak mulai berbisik. Sudah bukan rahasia umum lagi, selain suka mem-bully orang, Talita akan marah jika ada yang mendekati lelaki yang dia sukai.

Oh, cowok.

"Suka-suka dia lah, mau deket sama siapa. Kok situ yang sewot?"

"Diem lo anak haram, gue ngga ada urusan sama lo!" Talita menatap Gabby sengit.

"Dih, lo mungkin yang anak haram. Enak aja ngomongin gue."

Talita tersenyum miring dengan tangan terlipat di depan dada, "Jangan kira gue ngga tahu, mending lo diem sebelum gue bongkar."

"Lo pikir, gue bakal takut? Ya ngga lah! Yakali, gue takut!"

"Dan asal lo tahu, gue juga tahu rahasia lo, bitch!" Gabby menatap remeh ke arah lawan bicaranya, sebelah tangannya ia gunakan untuk mengibaskan rambut sombong.

Satu kata yang menggambarkan Gabby di mata seorang laki-laki yang sedari tadi memperhatikannya.

Menarik.

Mereka yang berada di kantin hanya melongo, kenapa jadi Gabby dan Talita. Padahal mereka menantikan tontonan antara Talita dan Salsa. Karena mereka ingin melihat reaksi para cogan sekolah yang selalu membela gadis itu, seperti yang sudah-sudah.

Talita bingung ingin membalas ucapan Gabby, ia takut kalau gadis itu akan membongkar rahasianya. Matanya kembali beralih menatap Salsa dan mengabaikan Gabby yang menertawakannya.

Princess of SkornickiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang