HAII, HAII, I'M BACK!
PADA KANGEN NGGA, NIH? HAHA. KALO ADA TYPO, TANDAIN 👌
OIYA, INSTAGRAM KU (@aaboutstoryy) ILANG! 😢 JADI, MULAI SEKARANG NGGA ADA LAGI INSTAGRAM UNTUK CERITA² KU.
HAPPY READING!
🔻
🔻
🔻Salsa mengerjapkan kelopak mata beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang masuk. Tidurnya terganggu karena tepukan yang mendarat di pipinya. Setelah nyawanya terkumpul, barulah ia membalas sapaan Garken.
"Princess, bangun yuk, udah sore."
"Masih ngantuk, Abang," rengek Salsa manja. Tubuhnya ia miringkan, berlawanan arah dari posisi Garken saat ini.
"Ada tamu di bawah, nyari Salsa."
Salsa kembali menghadap Garken. "Siapa?" Garken tersenyum jahil, "Mandi dulu, nanti baru tahu siapa yang nyamperin."
"Ih, main rahasia-rahasiaan."
Garken tersenyum, mengacak rambut Salsa gemas, "Ayo bangun, terus mandi. Abang tunggu di bawah."
Salsa semakin cemberut melihat kepergian Garken. Sebenarnya ia masih ingin tidur, tapi penasaran siapa tamu yang dimaksud Abang-nya itu. Menyebalkan.
Dengan malas Salsa beranjak dari kasur, langkah kakinya membawa Salsa ke pintu kamar mandi. Waktu sepuluh menit Salsa habiskan untuk membersihkan diri, setelahnya ia bersiap-siap turun, melihat siapa gerangan yang ingin menemuinya. Karena seingatnya, ia tidak memiliki janji dengan siapapun.
Sesampainya di ruang keluarga, Salsa tersenyum senang, pasalnya keluarga Skornicki yang datang. "Papa!" pekiknya girang, Salsa langsung menghambur ke dalam pelukan Michelle.
Salsa mendongak, menatap wajah Michelle yang sedang tersenyum kepadanya. "Kok, Papa ngga bilang, kalo mau dateng?"
Michelle menjawil hidung Salsa gemas, "Kalo bilang, ngga seru dong."
Salsa tersenyum, membenamkan wajahnya di dada bidang Michelle. "Kangen," lirihnya pelan.
Michelle mengelus lembut puncak kepala Salsa, "Papa juga kangen sama Princess nya, Papa."
"HUACEM!" Lio sengaja bersin dengan suara yang lumayan keras, menatap jengah Salsa yang tidak menghiraukannya.
"Dunia serasa milik berdua," timpal Guntur dengan nada menyindir.
Mereka semua terkekeh mendengarnya. Michelle mengurai pelukan, setelahnya mengkode Salsa agar menyapa Delia dan juga Lio. Salsa mengangguk dan menghampiri Delia, tanpa aba-aba, Salsa langsung memeluk wanita itu.
"Kangen, Ma." ujar Salsa manja.
"Kingin, Mi." Lio meniru gaya Salsa.
"Apasih, lo! Sirik ae," sungut Salsa kesal.
Delia menggelengkan kepala, "Udah, jangan berantem. Giliran ngga ketemu kangen, giliran udah ketemu malah berantem."
"Dia duluan, Ma."
"Iya-iya. Mama kangen banget sama Salsa," Delia mengecup seluruh permukaan wajah Salsa, mendapat perlakuan seperti itu membuat Salsa terkekeh.
"Mama makin cantik, deh."
"Hilih, pasti itu ada maunya, Ma."
Salsa menoleh ke belakang, dimana Lio berada, kemudian menjulurkan lidahnya. "Orang cantik emang banyak yang iri, wlee."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Skornicki
Novela Juvenil[DON'T COPY MY STORY] ❗WARNING❗ Terdapat kata-kata kasar dan umpatan serta adegan yang tidak patut ditiru. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh ataupun yang lainnya. Itu bukanlah hal yang disengaja. Cerita ini murni dari pemikiran saya. Bahkan...