Selamat hari raya Idul Adha, guis!
Oiya, hari ini cerita PoS masuk rank 2 di Couplegoals. Thankyou buat kalian yang masih setia baca, vote, dan komen. I luv yuu.
Kalo ada typo, tandain👌
Tetap patuhi protokol kesehatan!
Kemarin tetanggaku ada yang meninggal karena Corona, dan beberapa hari lalu saudarku meninggal karena Corona juga. Aku sedih banget, apalagi mereka orang baik. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan dijauhkan dari penyakit yaa. Aamiin.
Selalu jaga kesehatan, oke?
Happy Reading!
∆∆∆
Suasana halaman belakang Vila Niko malam ini sangat riuh oleh suara mereka yang sedang makan sembari beryanyi, lebih tepatnya karokean. Nyanyi yang kadang bersahutan dan sesekali bernyanyi bersama-sama. Benar-benar semuanya bernyanyi, duo-G, Rey, bahkan Akbar ikut serta.
"Nih, makan yang banyak." Salsa menoleh, sedetik kemudian gadis itu tersenyum dan menerima beberapa tusuk sate yang disodorkan Alastair. Padahal di piringnya saja masih banyak, tapi pacarnya ini masih saja mengambilkan untuknya.
"Makasih," Alastair mengangguk dan tersenyum.
"Buka mulutnya, A..." Alastair menuruti kemauan Salsa, lelaki itu membuka mulut dan menerima suapan gadis itu. Salsa tersenyum senang melihatnya, Alastair mengacak gemas rambut pacarnya itu.
"Yang punya pasangan emang beda!" Alan sedikit berteriak, padahal jarak mereka tidak jauh. Mereka semua duduk melingkar atas usul Gabby, sepertinya gadis itu sangat suka dengan posisi seperti ini.
"Iri? Bilang sobat!" Lio mencibir, walapun tidak ada di samping Salsa, ia tetap memperhatikan adiknya itu. Sejauh ini tidak ada adegan yang berlebihan, setidaknya gadis itu tahu batasan.
"Nyanyi apa lagi nih?"
"Lo biasanya tau lagu-lagu El,"
Ael menggaruk tengkuknya, "Lupa Dil, ayo dong yang punya saran."
"Heh, makanan harus diabisin. Jangan sampe ada yang dibuang." peringat Niko, mereka semua mengangguk.
Disana memang banyak makanan, ada sate ayam, sosis bakar, roti bakar, bakso bakar, dan juga ikan bakar. Yang pasti bukan mereka yang memasaknya, karena tadi sore para pekerja yang memasak untuk mereka semua.
"YaAllah... ini roti bakar kok enak banget sih. Di Jakarta belum pernah gue nemu yang begini,"
"Jelas! Lo makan di tempat sultan!" Yudha tertawa mengejek, Gabby mencebikkan bibirnya, akibatnya pipi gadis itu menggembung dengan mulut yang penuh dengan makanan. Ditambah dengan mata bulatnya menambah kesan menggemaskan, bagaikan boneka.
"Gemes banget temen gue!" pekik Salsa heboh.
"Jelas dong! Siapa dulu," ujar Gabby sombong setelah selesai menelan makanan yang ada di dalam mulutnya.
"Jangan puji depan orangnya Sa, terbang nanti dia." mereka tertawa renyah mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Yudha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Skornicki
Novela Juvenil[DON'T COPY MY STORY] ❗WARNING❗ Terdapat kata-kata kasar dan umpatan serta adegan yang tidak patut ditiru. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh ataupun yang lainnya. Itu bukanlah hal yang disengaja. Cerita ini murni dari pemikiran saya. Bahkan...