Kalo ada typo, tandain 👌
Selamat membaca!
[][][][]
Suasana disekitar lapangan basket sangat ramai, riuh suara para supporter terdengar bersahutan. Ditambah yang di gunakan adalah lapangan di dalam ruangan atau indoor.
Para penonton lebih banyak dari biasanya, karena adanya siswa-siswi sekolah lain yang menonton, mendukung sekolah mereka masing-masing.
Saat ini Salsa dan ketiga sahabatnya berada di tengah-tengah tribun, tidak terlalu depan juga tidak terlalu belakang. Kalau kata Flo, ini tempat yang pas untuk mereka. Dan yang pasti mereka mendukung perwakilan sekolah mereka, SMA Putra Bangsa.
"Gila, pacar gue keren banget! Mana nambah lagi gantengnya!" pekik Salsa kagum.
"Abang siapa dulu?" Bianca tersenyum bangga.
"Abang gue," gadis itu menoyor kepala Gabby yang kebetulan duduk di sebelahnya.
"Ngaku-ngaku, lo!"
"Bang Lio, semangat! Semangat, pacar Salsa!" teriak Salsa heboh, walaupun mungkin saja suaranya teredam teriakan di sekitarnya, tapi Salsa tetap memberi semangat kepada mereka.
Tak di sangka, ternyata Alastair mendengarnya. Lelaki itu tersenyum manis, membuat para siswi berteriak histeris. Jarang sekali mereka melihat lelaki itu tersenyum.
Flo mengambil minum, kemudian meneguknya sedikit. Ternyata lelah juga berteriak terus, pikirnya.
Menoleh ke samping kiri, dirinya mendapati Salsa yang terus saja berteriak memberi semangat ke pacar dan abangnya. Sedangkan di sebelah Salsa, duduk Bianca dan Gabby. Mereka sengaja menyuruh Bianca duduk di tengah, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Perhatiannya teralihkan karena ponselnya berbunyi, menandakan ada yang menelpon. Mengambil ponsel di sakunya, kemudian mengangkat panggilan tersebut.
Ternyata dari pria yang sejak tadi dipikirkannya.
"Halo?"
"Salamnya mana?"
Flo terkekeh, "Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumussalam, kamu lagi dimana?"
"Di lapangan basket, indoor. Kenapa?" gadis itu sedikit menaikkan volume suaranya, takut kalau suaranya tidak terdengar jelas.
"Aku lagi dikantin, kamu udah makan?"
"Tadi udah makan bakso sama mereka, sebelum kesini. Kamu udah makan?" mereka yang dimaksud adalah Salsa, Bianca, dan Gabby.
"Ini lagi mau makan, yaudah kalau gitu. Kamu hati-hati ya,"
"Kamu juga, hati-hati. Makan yang kenyang."
"Iya. Nanti kalau mau pulang, kabari. Pulang bareng aku,"
Flo mengangguk, "Iya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Skornicki
Ficção Adolescente[DON'T COPY MY STORY] ❗WARNING❗ Terdapat kata-kata kasar dan umpatan serta adegan yang tidak patut ditiru. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh ataupun yang lainnya. Itu bukanlah hal yang disengaja. Cerita ini murni dari pemikiran saya. Bahkan...