Jaemin's Request

2K 229 7
                                    

Setelah yoona memberikan pengertian kepada jaemin, jaemin akhirnya tidak memaksa lagi untuk bertemu dengan ayahnya. Jaemin bersedia membantu yoona untuk tetap memberikan kehidupan yang tenang pada ayah dan kakak-kakaknya.

"Kita akan makan malam dirumah kakekmu malam ini", Yoona datang tepat setelah jaemin menyelesaikan sesi pelajaran Bahasa inggris dengan guru privatenya.

"Ne", jawab jaemin dengan patuh. Yoona tentu menyadari jika sejak jaemin tahu jika selama ini dia tinggal dengan ayah kandungnya, jaemin berubah menjadi lebih pendiam dan sering murung. Tapi yoona jika tidak bisa berbuat apa-apa, hanya ini yang bisa dia lakukan untuk melindungi siwon dan kedua anaknya.

"Sayang", Yoona mendekati putranya lalu membelai surai rambutnya pelan.

"Semuanya akan baik-baik saja... percaya pada ibu kalau suatu hari nanti kau akan berkumpul lagi dengan ayahmu", kata yoona berusaha menghibur jaemin.

"Aku tahu kita tidak akan bisa berkumpul lagi karena ibu sudah menikah dan ayah mungkin akan menikah lagi karena nuna bilang nuna akan membuat ayah menerima bibik tiffany", Jaemin tentu masih ingat jika seo jung dulu pernah bercerita jika dia akan membuat ayahnya menikah dengan tiffany.

Yoona hanya bisa tersenyum kecut, tentu siwon berhak menikah lagi. Dia pastas mendapatakan kebahagiaannya dengan wanita yang jauh lebih baik dari yoona.

"Aku hanya ingin ayah tahu bahwa aku anak kandungnya... hanya itu... aku tidak meminta hal lebih", kata jaemin lagi dengan wajah tenang.

"Iya sayang... tentu... ayahmu harus tahu", kata yoona dengan pasrah.

-

Jaemin membungkuk memberi hormat dihadapan sang kakek dan juga sang nenek. Bisa dibilang jaemin sudah tidak melihat kakek dan neneknya selama 6 bulan lamanya. Mereka hanya bertemu jika sang kakek ingin. Dia tidak pernah sekalipun merasa disayangi oleh sang kakek. Jaemin sekarang sudah tahu alasannya, dia adalah putra siwon. Karena itu sang kakek tidak menyayanginya sama sekali.

"Baguslah jika kau sudah sembuh", kata tuan besar im setelah memperhatikan jaemin dari ujung kepala hingga ujung kaki. Masih ada beberapa bekas luka yang terlihat diwajah dan tangan jaemin.

"Pastikan seluruh luka ditubuhnya bisa hilang tanpa bekas", titah tuan besar im pada yoona.

"Ya ayah",

Yoona, Seungi dan Jaemin duduk serta diruang makan bersama dengan Tuan Besar Im dan Nyonya Besar Im. Mereka mulai makan malam dengan sangat tenang.

-

"Jaemin ikut kakek", Yoona sedikit terkejut karena sang ayah tidak pernah sekalipun berbicara berdua saja dengan jaemin, tapi sekarang ayahnya hanya memanggil jaemin.

Jaemin hanya mengangguk patuh lalu masuk kedalam ruang kerja sang kakek.

"Bagaimana kondisimu?", tanya sang kakek setelah duduk di tempat duduk kebesarannya.

"Ne... Jaemin sudah sembuh seperti yang kakek lihat", jawab jaemin dengan sopan.

"Jadi selama ini kau tinggal dengan ayahmu?... bagaimana rasanya?", Jaemin sontak mendongak dan menatap kakeknya tidak percaya. Jadi kakeknya tahu jika dia tinggal dengan ayahnya.

"Tidak perlu terkejut... Ibumu mungkin berpikir kakek bodoh sehingga tidak tahu hal semacam itu... tapi kakek punya banyak informasi diluar sana... ibumu terlalu bodoh", kata sang kakek dengan tenang. Jaemin hanya menggepalkan tangannya kuat dan berusaha bersikap tenang. Bersikap tenang saat emosi adalah pelajaran utama menjadi keluarga orang kaya.

"Sangat membahagiakan... tinggal bersama ayah dan kakak-kakakku adalah sebuah kebahagian yang tidak pernah aku rasakan... tinggal bersama ayah membuatku sadar bahwa percuma punya uang banyak jika itu tidak bisa membuatmu bahagia dan selalu terancam bahaya", Tuan besar im menatap jaemin dengan tajam dan penuh ketidak sukaan.

Ups & DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang