Jaemin

2.7K 248 6
                                    

***

Ketika jaemin terbangun ditengah malam, hal pertama yang dia sadari adalah ada dua tangan yang memeluk tubuhnya. Jaemin menoleh ke kanan, mendapati sang ibu tertidur dengan sangat lelap. Menoleh ke kiri ternyata sang ayah menemaninya sejak tadi pagi. Jaemin ternengun menatap wajah lelah dan sembab ayahnya. Ayahnya pasti juga menangis karena dirinya. Jaemin kembali memalingkan tatapannya untuk menghadap ke atas. Dia merasa suhu tubuhnya sudah normal hanya saja jaemin masih merasa lemah, mungkin juga karena dia hanya makan sedikit.

Jaemin menggerakan sedikit tubuhnya, menggeser tangan ayah dan ibunya perlahan-lahan karena dia ingin pergi ke kamar mandi.

Jaemin berhasil duduk namun ketika dia hendak turun dari tempat tidur, gerakannya membuat sang ayah terbangun.

"Jaemin?", Jaemin terdiam dan menatap ayahnya tanpa ekspresi sama sekali.

"Kau perlu sesuatu sayang?", Siwon bergegas mengumpulkan kesadarannya dan mendekati jaemin. Tapi jaemin kembali menghindar ketika ingin disentuh oleh siwon.

"Maafkan ayah", sesal siwon. Hatinya kembali sesak karena jaemin masih tidak mau menerima dirinya. "kau ingin minum?... biar ayah ambilkan", Tawar siwon dan bergegas mengambilkan air dari atas nakas. Tapi ketika siwon ingin memberikan gelas dengan air didalamnya kepada jaemin, putranya itu justru sedang berjalan perlahan-lahan mendekati kamar mandi. Ternyata putranya ingin ke kamar mandi bukan minum. Dengan cepat siwon meletakkan kembali gelasnya lalu mengikuti jaemin ke kamar mandi. Siwon ingin sekali memegang tubuh jaemin tapi dia menahan diri agar jaemin tidak merasa terganggu.

Bahkan sampai jaemin kembali terbaring ke tempat tidur pun jaemin maupun siwon tidak mengeluarkan sepatah katapun. Jaemin membaringkan tubuhnya dan memutuskan memiringkan tubuhnya menghadap sang ibu. Siwon hanya bisa menghela nafas pelan, dengan lembut dia menyelimuti tubuh jaemin dan ikut berbaring dengan memberi cukup banyak ruang diantara mereka.

Satu menit, dua menit, tiga menit hingga 30 menit berlalu mereka lewati dengan keheningan. Siwon pikir mungkin putranya itu sudah tertidur jadi dia memutuskan untuk membuka suaranya.

"Putraku Jaemin", Ucap siwon dengan suara yang lirih dan sangat kecil. Tapi sebenarnya jaemin masih bisa mendengarnya karena jaemin sama sekali belum tidur.

"Maafkan ayahmu yang bodoh ini.... Ayah bahkan tidak tahu saat ibumu sedang hamil ketika kami bercerai... Ayahmu ini begitu buruk karena tidak ada saat kau dilahirkan, bahkan bukan ayah yang memberimu nama, Ayah tidak melihat saat kau mulai belajar duduk, tumbuh gigi untuk pertama kalinya, saat kau belajar berjalan, bahkan mengucapkan satu patah kata untuk pertama kalinya", Siwon kembali terdiam menatap punggung sang putra.

"Ayah menyakiti hatimu sejak kau lahir bahkan hingga kau sebentar lagi menginjak usia 12 tahun.... jadi... tidak apa-apa.... tidak apa-apa sayang.... Jangan bicara dengan ayah jika kau memang belum bisa menerima kehadiran ayah... ayah pantas mendapatkannya....ayah akan menunggumu, sampai kapanpun kau siap... ayah juga akan melakukan apapun yang kau inginkan, tapi jangan meminta ayah pergi... Karena ayah tidak ingin kehilangan satu moment pun dalam hidupmu lagi.... karena ayah sangat mencintaimu.... sangat", Ingin rasanya jaemin menangis mendengar ungkapan hati sang ayah. Tapi dia tidak ingin ayahnya tahu jika dia mendengar ucapannya. Jaemin memejamkan matanya dengan sangat erat, berharap air matanya tidak akan terjatuh atau bahkan bisa membuat suara isakan yang akan didengar oleh ayahnya. Dalam keheningan malam, Siwon perlahan terlelap setelah menatap punggung putranya sementara jaemin tertidur dengan aliran air mata yang diam-diam masih membasahi wajahnya.

***

Seo Jung dan Jaehyun terkejut bukan main saat Tuan Im memberi tahu mereka jika mereka akan tinggal dikediaman Im selamanya dan bahkan orang tua mereka yang diijinkan untuk menikah lagi.

Ups & DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang