From Daegu To Seoul

2K 229 10
                                    

***

Jaemin tersenyum haru menatap layar diponselnya, Rasanya seperti mimpi bisa melihat sang ibu tersenyum bahagia. Bahkan jaehyun yang jaemin kenal pendiam dan jarang tertawa terlihat tertawa didalam foto yang dikirimkan oleh taemin. Jaehyun pasti sangat bahagia, jaemin tahu bahwa impian sang kakak adalah menyatukan ayah dan ibu mereka kembali dan jaemin pastikan itu semua akan terjadi. Jaemin sudah melakukan apa yang dia bisa agar sang ibu lepas dari tangan sang kakek dan sekarang tugas jaehyun dan seo jung untuk menyatukan ayah dan ibu mereka disana.

"Apa yang kau lihat sayang?", Jaemin buru-buru menyembunyikan ponselnya saat sang nenek masuk kedalam kamarnya.

"Bukan apa-apa nek... hanya melihat-lihat buku baru di internet", Elak jaemin lalu meraih buku yang ada diatas meja. Jaemin mempunyai jadwal untuk belajar dari jam 8 sampai dengan pukul 10 malam.

"Kau tidak akan tersenyum seperti itu jika itu hanya karena buku sayang... mau bercerita dengan nenek?", tawar sang nenek sembari mengurai surai rambut jaemin.

Jaemin tersenyum kecil, kepalanya tertunduk. Haruskah dia mulai terbuka kepada sang nenek??, jaemin bukannya tidak percaya pada neneknya, hanya saja jaemin selama ini terbiasa sendiri dan mandiri. Jika pun dia ingin bergantung, biasanya itu hanya pada sang ibu. Rasanya aneh untuk bergantung pada orang lain.

"Jaemin-ah?? ", nyonya im kembali membelai surai rambut sang cucu dengan lembut.

Jaemin meraih ponselnya lalu mencari foto yang tadi dikirimkan taemin untuknya.

"Paman taemin mengirimkan foto ini padaku", jaemin menyerahkan ponselnya kepada sang nenek.

"igo?", kedua mata nyonya im bergetar melihat foto dengan yoona yang sedang tersenyum. Nyonya im bisa menebak jika putrinya sedang sakit karena putrinya menggunakan pakaian rumah sakit bahkan ada infus yang tertusuk di pergelangan tangannya.

"Apakah mereka kakak kembarmu?", tanya nyonya im dengan tangan bergetar dan berusaha mengusap layar ponsel seperti ingin menggapai wajah kedua cucu yang tidak pernah dia temui.

"Ne .... Jung Seo Jung dan Jung Jaehyun... Mereka benar-benar mirip tapi anehnya seo jung nuna sangat mirip ibu dan jaehyun hyung mirip ayah... Nenek tahu... Seo jung nuna sangat ceria tapi galak, sementara jaehyun hyung pendiam dan lebih dewasa.... Tapi jaehyun hyung sangat pintar, jaehyun hyung ranking 1 di sekolahnya", cerita jaemin dengan wajah antusias.

"Dia mirip pamanmu", gumam nyonya im dengan air mata yang mulai menetes.

"Paman??... Paman siapa nek??", Nyonya im mengalihkan pandangannya dari ponsel jaemin untuk menatap jaemin.

"Im Yoon Ho, Kakak kandung ibumu.... Putra nenek yang sudah tiada", Jaemin termangu. Dia tahu ibunya memiliki saudara yang sudah meninggal tapi jaemin tidak tahu namanya.

"Ah... Paman yoon ho... " Jaemin menganggukan kepalanya beberapa kali.

"Jaehyun.... Dia menderita penyakit hemofilia keturunan keluarga im... Pamanmu meninggal karena kecelakaan yang diperparah dengan penyakitnya", cerita nyonya im.

"Nenek",

"Iya sayang",

"Apa menurut nenek, kakek akan menerima ayah dan kedua kakakku??... Tidak ada kah cara agar kakek menerima.... Ani maksudku memaafkan ayahku?", tanya jaemin penuh harap.

"Nenek hanya bisa berharap jika apa yang nenek pikirkan benar... Jika... Jika kakekmu bertemu dengan jaehyun sekali saja... Mungkin kakekmu akan luluh",

"Waeyo?? ",

"jaehyun mirip pamanmu... Kakekmu sangat menyayangi yoon ho karena dia adalah putranya, pewarisnya... Kakekmu membenci ayahmu bukan hanya karena ayahmu adalah orang biasa, tapi juga karena ayahmu merebut putrinya dan bahkan kakekmu harus bergantung pada keturunan ayahmu...kakekmu terkadang masih tidak terima bahwa pewarisnya adalah keturunan siwon bukan dari keturunannya langsung", Jaemin terdiam sebentar. Jika hanya mempertemukan jaehyun dan kakeknya, rasanya jaemin tidak akan bisa melakukan. Bukan hanya tidak bisa, jaemin juga tidak ingin, karena jika benar kakeknya akan sangat menyayangi jaehyun maka bukan tidak mungkin kakeknya juga berusaha merebut jaehyun dari ayah dan ibunya. Cukup hanya jaemin yang berkorban, dia tidak ingin kakaknya mengalami hal yang sama dengannya.

Ups & DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang