The End

3.3K 292 22
                                    

***

Hari dimana rose harus pergi ke New Zealand akhirnya tiba. Jaehyun sengaja bangun pukul 4 pagi untuk menurunkan koper dan semua barang bawaan rose ke lantai bawah, lalu menyiapkan pakaian yang akan dipakai oleh rose. Jaehyun juga memasakan sarapan untuk ibu rose dan rose. Penerbangan rose jam 8 pagi, jadi paling tidak mereka harus berangkat ke bandara pukul 7 pagi.

"Sayang", Jaehyun mengecup pelan kening rose lalu mengelus lembut wajahnya. "Sudah pagi... ayo mandi", kata jaehyun dengan lembut. Rose menggeliat pelan lalu memeluk leher jaehyun dengan manja.

"Rasanya aku tidak ingin pergi", jaehyun tersenyum kecil, memeluk rose sembari mengangkat tubuhnya hingga terduduk.

"Jangan membuatku ikut goyah sayang... ayo mandi", bujuk jaehyun lagi. Rose hanya bisa mendesah pelan lalu membiarkan jaehyun melepaskan pelukannya.

"Boleh aku minta morning kiss?", tanya rose malu-malu. Jaehyun sontak terkekeh pelan.

Cup

"Sudah... jadi sekarang cepatlah mandi, aku sudah membuatkan sarapan untukmu", Jaehyun mengacak pelan rambut rose lalu beranjak untuk membersihkan kamar rose.

"I love You", kata rose pelan.

"I Love You Too", Rose tersenyum mendengar balasan cinta dari jaehyun lalu bergegas meraih handuknya dan pergi ke kamar mandi.

-

Bahkan sejak masuk kedalam mobil, baik rose maupun jaehyun tidak mau melepaskan genggaman tangan mereka sedikitpun. Ibu rose sampai geleng-geleng kepala melihat kemesraan putrinya dengan sang pacar. Tapi dia bersyukur jaehyun akhirnya membaik sebelum rose pergi jadi rose pergi dengan suasana hati yang bahagia. Selama jaehyun sakit, ibu rose juga turut merasakan bagaimana terpuruknya rose. Dia sering melamun, menangis dan tidak seceria dulu. Rose selalu menangis setiap kali dia datang dari seoul dan ibunya kadang meminta rose menyerah tapi rose tidak mau. Dia tidak mau meninggalkan jaehyun disaat dia berada di titik terendahnya.

"Jaga dirimu disana", jaehyun memeluk rose sangat erat, mencium pundaknya berkali-kali dan mengelus punggungnya dengan lembut.

"Kau juga sayang... focus pada pengobatanmu dulu baru mulai pendidikanmu lagi", pinta rose.

"Aku berjanji akan sembuh, aku juga akan menggapai mimpiku saat kau kembali", janji jaehyun. Rose tersenyum lalu menunjukkan jari kelingkingnya.

"Aku juga berjanji akan focus pada pendidikanku dan aku akan kembali padamu", jaehyun mengaitkan kelingkingnya dengan rose.

"Aku berjanji akan selalu menunggumu... kembalilah padaku... aku mencintaimu",

"Aku mencintaimu", rose yang terlebih dulu mencium jaehyun hingga mereka berciuman cukup lama dan melupakan keterkejutan ibu rose. Putrinya benar-benar sudah dewasa.

"Aku pergi", Dengan berat hati jaehyun dan rose melepaskan genggaman tangan mereka. Ibu rose tersenyum kepada jaehyun lalu menarik rose pergi bersamanya.

"Telfon aku saat kau sampai!", teriak jaehyun sembari melambaikan tangannya sebelum rose menghilang masuk ke ruang tunggu bersama ibunya. Rose tersenyum, menganggukan kepalanya lalu melambaikan tangannya juga.

Ini adalah babak baru dari kisah cinta jaehyun. Babak baru dari kehidupannya yang dulunya hidup dihantui dengan penyesalan terhadap perceraian orang tuanya, penderitaan jaemin dan juga keegoisan sang kakek. Jaehyun kini akan hidup sebagai anak laki-laki yang berbakti kepada orang tuanya, sebagai saudara laki-laki yang bisa melindungi kakak dan adiknya, sebagai seorang pacar yang setia menunggu sang kekasih hati, sebagai seorang cucu yang suatu saat nanti akan memperbaiki hubungan yang pernah rusak dan sebagai seorang manusia yang ingin menggapai impiannya dan membanggakan semua orang.

Ups & DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang