The Fact

2K 241 17
                                    

***

Satu-satunya tempat yang bisa jaehyun pikirkan untuk menenagngkan diri hanyalah Rumah Rose. Jaehyun tahu bahwa selama ini dia selalu saja menyusahkan rose, tapi memang jaehyun tidak memiliki orang yang bisa dia percayai selain rose. Jika jaehyun mendatangi Dokter Choi maka dokter choi akan menghubungi orang tuanya dan jaehyun belum ingin hal itu terjadi.

"Kau sudah makan?", Tanya rose setelah membawa jaehyun masuk ke kamar tamu yang ada dirumah rose.

"Aku tidak lapar", jawab jaehyun dengan tatapan kosong.

"Mau bercerita sekarang?", tawar rose lalu duduk disamping jaehyun.

"Aku menampar seo jung", kata jaehyun pelan. Rose tentu terkejut bukan main mendengar kejujuran jaehyun.

"Apa yang terjadi?.. kenapa kau sampai menampar kakakmu sendiri?.. kau tidak mungkin melakukan itu tanpa alasan yang kuat", Jaehyun menghela nafas pelan lalu menceritakan kepada rose apa yang terjadi sampai dia menampar seo jung.

"Kalian sungguh tidak tahu siapa keluarga jongin?", tanya rose menatap jaehyun ragu.

"Anio... memangnya siapa keluarganya?,.. kau mengenal keluarganya?", tanya jaehyun dengan tatapan polos.

"Aku minta maaf sebelumnya... aku diam bukan karena aku pengecut atau aku bersekongkol tapi aku hanya tidak ingin ikut campur masalah pribadi seo jung.... Aku mengenal jongin... dia... dia adalah pacar sahabatku jennie dan mereka akan bertunangan setelah lulus SMA",

"Apa?", Jaehyun tentu marah besar, kedua telapak tangannya menggepal kuat. Jadi itu alasan kenapa sang ibu menentang hubungan seo jung dan jongin.

"Mungkin ibumu mengetahuinya apalagi jongin adalah satu-satunya putra Wali Kota Daegu yang sekarang"

"APA?", Jaehyun mengumpat dalam hati. Bisa-bisanya dia membiarkan seo jung berpacaran dengan laki-laki pembohong seperti jongin. Dia bukan hanya mempermainkan perasaan seo jung tapi juga membuat hubungan seo jung dan ibu mereka merenggang.

"Aku harus menghajar laki-laki brengsek itu", Jaehyun seketika berdiri namun rose dengan cepat menahan tangannya.

"Ini sudah malam... tenangkan dirimu... dan... mungkin lebih baik kau pergi menemui ibumu... dia pasti sedang sangat khawatir", saran rose.

"Seo jung sudah sangat keterlaluan dengan kata-katanya... bagaimana mungkin dia bisa menyakiti hati ibu hanya demi laki-laki brengsek seperti itu?", Jaehyun kembali duduk dan memangku kepalanya dengan kedua tangan.

"Mungkin sebaiknya aku menemui ibu besok saja... aku masih perlu menenangkan diri", putus jaehyun.

"Setidaknya beritahu ibumu kau tidur disini", kata rose mengingatkan.

"Rose",

"Ya?", Jaehyun tersenyum kecil merasa sangat bersyukur Karena rose selalu ada disisinya selama ini.

"Terima kasih... aku tidak tahu harus menemui siapa lagi selain dirimu... aku sungguh bergantung padamu", Rose menggeleng pelan

"Bukan masalah besar... kau bisa mengandalkanku", Jaehyun memiringkan tubuhnya untuk mendekati rose.

"Wae...waeyo?", tanya rose gugup karena jarak wajah mereka kini menjadi sangat pendek.

"Mau jadi pacarku?", Tanya jaehyun dengan senyuman kecil diwajahnya.

"Ne?"

"Apakah kau belum menyukaiku setelah semua hari yang kita lalui bersama?..... apakah hanya aku yang mulai menyukaimu?",

"Ne?", Rose mengedipkan matanya beberapa kali mencoba memahami apa yang baru saja jaehyun katakan.

"Ania?... ah... kalau begitu kita masih-"

Ups & DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang