"Enjoy at least one sunset per day!" - Modern Family
.
.
.
Derai hujan lebat menghasilkan embun di permukaan jendela, Gadis dengan semangkuk mie instan miliknya itu nampak damai dengan suasana sore ini.
Dengan duduk di kursi pas di depan jendela, ia sedikit membuka celah agar udara segar bebas masuk ke dalam ruangan kamar miliknya.
Drtttt.....Drttt
Getaran ponsel berbunyi, dia segera melihat siapa yang menelfon dirinya, rupanya sang Bunda.
Video Call antar bunda dan anak itu berlangsung.
"Uluh uluhh... Sampe gelembung besar ya pipi kamu, makan mie terus?" Tanya wanita paru baya yang terlihat masih muda dengan rambut yang di gelung sempurna.
"Ishh! Zanna gak gemuk Bun, cuma ya emang gatau mendadak pipi Zanna makin besar tiap harinya." Kedua pipi itu membulat lucu.
Wanita itu tersenyum hangat, putrinya sudah besar dan semakin cantik.
"Iyaiya yang sehat-sehat ya kamu, bunda pulang mungkin sebulan lagi, ya kamu tau sendiri. Perusahaan peninggalan Almarhum papa kamu harus Bunda terusin."
"Iya Bunda ku, Zanna di jaga baik disini jangan khawatir,"
"Yasudah bunda tutup dulu ya nya, nanti lagi bunda masih ada rapat."
Tut.
Sambungan di matikan, gadis itu beranjak menuruni tangga dan menuju ke dapur.
Suasana rumah begitu sepi, Bi Ema sedang pergi ke rumah kerabatnya yang berjarak tak jauh dari rumah Zanna.
"Yah roti tawar abis lagi." Keluh Zanna saat melihat bungkus roti telah kosong tanpa sisa.
Gadis itu memakai hoodie berwarna abu-abu, menggerai rambutnya lalu dia mengataskan penutup kepala hoodie tersebut hingga menutupi bagian jidat nya.
Hari mulai gelap, udara terasa sangat dingin. Zanna memasukan kedua tangan nya ke saku hoodie. Gadis itu menyalakan korek api dan membakar putung rokok LA di tangan nya.
Dia menyesap rokok itu dengan santai lalu mulai memasuki minimarket tersebut.
Dia celingukan mencari mayones setelah ia mendapatkan satu bungkus roti tawar. Ya saat menemukanya gadis itu masih saja harus berusaha mengambil mayones itu yang terdapat pada rak teratas.
"Sampe pegel kaki gue. Ini gaada mbak atau mas petugas nya apa," Zanna mencoba mencari keberadaan para petugas minimarket itu namun nihil.
Seorang cowok dengan jaket berlogo Vandalas menghimpit badan Zanna dari belakang, Dia terlihat mengambilkan satu bungkus mayones itu.
Zanna tersenyum gembira, "Makasih ya!"
"Sama-sama." Lelaki itu nampak tersenyum dengan ramah.
Ya-dia adalah Tomi. Ketua geng Vandalas, cowok berparas tampan dengan badan tinggi nya. Dia cukup dikenal banyak murid dari sekolah lain.
Mereka berdua keluar bersama, lalu mereka menuju tempat duduk yang di beri sebuah payung besar ala lestoran di depan minimarket itu.
"Muka lo kenapa Tom? Bonyok gitu," Tanya Zanna yang melihat banyak sekali lebam parah pada wajah Tomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKALANKA
Teen FictionAkalanka Alister Bramantio. Sang Monster Amazon, itu julukan yang di berikan dari seorang gadis masa kecil nya. Lelaki dengan paras sempurna ini, sudah tidak perlu komplen apapun lagi karena apa yang di dalam dirinya sudah seperti paket lengkap, bib...