Jumpa lagi!
Bagaimana si cara kalian mengatasi rasa malas dalam hal membuat cerita pribadi?
Jangan lupa klik bintang di bawah.
*****
Di sebuah butik yang terdapat restoran mewah di dalam nya, dua orang gadis sedang berbincang seru sambil bersantai di meja bar yang bertatap langsung dengan suasana kebun bunga yang indah.
"Oya, gue punya penawaran bagus nih buat lo Zan. Pokoknya semua dalam diri lo udah ngedukung banget." Ucap Sarah dengan nada seyakin mungkin dan penuh semangat.
Gadis yang sibuk mengiris steak mendongakan kepala nya sambil mengeryitkan dahi, "Apa tuh?" Tanya Zanna.
"Lo mau gak jadi seorang Model?"
Nafas Zanna seperti terhambat sejenak, ia menetralkan raut wajah nya sambil meneguk sekaleng minuman soda hingga tandas. "Tampang gini lo tawarin jadi Model? Ngelawak lo ya!" Tawa pecah Zanna melengking begitu keras.
"Eh, secara ngaca deh. Cantik udah, attitude bagus, kalo soal tanggung jawab gak main-main, tinggi badan lo, pintar dan juga pekerja keras."
"Iya si, tapi rasanya gue gak sanggup. Dan gue juga masih fokus sama sekolah gue, rasanya kaya susah buat bagi waktu, tugas sekolah gue cukup menyita tenaga." Ucap Zanna, gadis itu merasa bimbang saat ini.
Sarah mendengus kesal, "Dengerin, proses kan butuh latihan yang lama, pas udah lulus pun lo masih terus latihan berbulan-bulan lagi. Ayolah liat nih gue jadi hakim tersohor gak ngeri apa, coba buat bangga orang tua lo dengan sesuatu yang baru."
Setelah mendengar itu dalam lubuk hati terdalam Zanna terdapat sebuah rasa ketertarikan. "Oke gue coba, yang jadi masalah gue gak jago catwalk."
"Itu gampang, banyak temen gue yang udah pro jadi Model, tinggal atur jadwal permulaan latihan lo. Dan untuk pengenalan lo harus ikutin sesi pemotretan dengan memakai busana ternama, nantinya hasil foto itu bakalan di pajang besar-besaran di billboard atau surat kabar edaran, seperti koran."
"Menarik, coba deh nanti gue bicarain sama bunda dulu."
"Iya pastinya, apalagi kalau nama lo udah besar bisa punya majalah versi sampul muka lo tahu! Dan lo bakal banyak di perbincangin di dunia infotainment, the best gak tuh!"
Kedua bola mata Zanna berbinar, menjadi terkenal dengan sifat yang terkadang bejad atau rajin sesuai dengan mood nya di sekolah pun sudah membuatnya merasa bangga. Di kenal banyak orang memang kesenangan tersendiri bagi nya. Apalagi jika terkenal di masyarakat, apalagi dunia? impian bukan?
"Oke deh, kabarin selalu buat info atau tahap selanjutnya."
"Siap, gue balik duluan ya. Kalo mau lo bisa keliling dulu liat-liat baju atau pun aksesoris menarik di butik ini, tapi maaf banget gue gak bisa nemenin, ada hal banyak yang harus gue kerjain."
Zanna mengangguk, setelah langkah Sarah menjauh barulah ia menurunkan lambaian tangan nya. Dia memilih untuk segera pulang karena ia sudah merasa begitu lelah saat ini.
*****
"Sepertinya kamu sudah mulai banyak perubahan baik, lanjutkan. Jangan pernah kecewakan papa lagi, jangan bersikap jagoan dan menuju hal-hal yang melebihi batas kemampuan atau umur kamu yang relatif masih muda, pendidikan, karir, semua hal cerah di masa depan kamu gak boleh di sepelekan begitu saja." Nasihat Bram saat duduk berdua dengan putra nya di halaman depan rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKALANKA
Teen FictionAkalanka Alister Bramantio. Sang Monster Amazon, itu julukan yang di berikan dari seorang gadis masa kecil nya. Lelaki dengan paras sempurna ini, sudah tidak perlu komplen apapun lagi karena apa yang di dalam dirinya sudah seperti paket lengkap, bib...