Akhirnya kita bersapa temu kembali!
Tuntaskan rindu kalian, selamat membaca part Akalanka kali ini💖
Posisi baca ternyaman kalian?
Hujan turun, mendadak lantai di jadikan seperti wahana permainan oleh banyak siswa-siswi SMA Altasia, ada yang bergaya layaknya berselancar atau dengan sengaja menyenggol salah satu kaki banyak cewek yang sedang berjalan dengan sangat hati-hati. Ya, memang keadaan lantai yang licin seperti ini sangat ditunggu-tunggu oleh siswa jahil untuk melakukan aksinya.
"Copot sepatu lo," Zanna menurut lalu melepas sepatu milik nya dan ia taruh di bawah meja kelas nya.
"Udah, kantin rame banget gak ya?" Alan menoleh lalu sedikit mengusap permukaan wajah nya yang basah, selain menyukai suasana jalanan perkotaan, lelaki itu juga penikmat hujan.
"Pasti nya, mau ke warung Abah?"
Zanna menggelengkan kepala nya, ia berbeda dengan Alan, sangat tak suka hujan. Walaupun hanya kehujanan sedikit saja, ia akan bersin terus-menerus dan akhirnya dia akan demam. "Gausah, gak nyaman baju kalo basah."
Alan terdiam lalu berpikir sejenak, "Oke, ikut gue." Alan menarik tangan Zanna menuju kelas. Alan mengambil jaket berlogo Aligator milik nya lalu kembali menarik tangan Zanna ke depan kelas.
"Kita pake ini sebagai payung. Jangan banyak gerak, pegangan." Zanna menurut lalu mengikuti langkah Alan sambil memegangi pinggang cowok itu, Saat sampai ya siapa lagi yang berada disana kalau bukan kumpulan anak Aligator.
Fanya terlihat keluar dari dalam warung Abah sambil membawa satu mangkuk bersisi soto pesanan nya. Fanya memutar bola mata nya malas karena melihat keberadaan Zanna yang terlihat berdiri sangat dekat di samping Alan.
"Lo? Ngapain disini?" Tanya Alan dengan malas karena hafal gerak-gerik Fanya yang selalu akan memancing keributan terlebih dahulu.
Fanya tersenyum lalu mendudukan bokong nya pada kursi kayu, dengan beberapa kali tiupan dari mulut nya, Fanya dengan santai menyeruput kuah panas soto milik nya. "Kenapa? Kok judes gitu si Al nada bicara nya. Aku laper, Denta ajak aku kesini yaudah taunya kan kamu biasa nya juga disini rupanya dia juga ngikut," Ucap Fanya dengan raut malas sambil sedikit melirik tajam ke arah Zanna.
"Duduk Al, mari kita ngopi santai dengan suasana hari ini yang cerah nya redup-redup. Rasa nya gue seneng, tenang gitu bebas berkeliaran tanpa berfikir perubahan warna permukaan kulit mulus gue ini," Ucap Arka.
"Udah, mulai kan? Lo kalo banyakan deket sama Mita gini nih, kadang aneh ya kalo cewek itu lebih banyak bersikap romantis nya di banding yang cowok? dasar cupu," Balas Denta sengit.
"Ck, mentang-mentang jomblo tuh mulut pedes bener ngatain buat yang punya bini." Arka memalingkan wajah nya tak suka dengan sesekali menyeruput segelas es teh manis di genggaman tangan milik nya.
Tanpa merespon ucapan Fanya Alan segera duduk bersampingan dengan Zanna yang berada tepat di sebelah nya.
"Acara refreshing sebelum penilaian tengah semester 1 nanti apa?" Tanya Alan.
"Renang, kita tunggu aja. Abis otak pikir berat baru kita menjelajah alam, camping bro!" Seru Denta dengan semangat.
"Ya, lo betul juga. Mayan lah kek nya tahun kita doang yang banyak bepergian nya, tahun sesudah kita mana ada,"
Zanna mengangguk lalu tersenyum, "Ah jangan gitu dulu kali Ar, tar semakin kita berharap akhirnya palah ga sesuai rencana lagi."
"Jangan lupa Al, abis sepulang sekolah temenin aku kontrol ke rumah sakit," Ucap Fanya dengan mata yang tak memandang sama sekali ke arah Alan, ya memang jika sudah merasa kesal untuk menatap wajah nya saja Fanya sangat merasa malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKALANKA
Teen FictionAkalanka Alister Bramantio. Sang Monster Amazon, itu julukan yang di berikan dari seorang gadis masa kecil nya. Lelaki dengan paras sempurna ini, sudah tidak perlu komplen apapun lagi karena apa yang di dalam dirinya sudah seperti paket lengkap, bib...