15 - Sebuah Perayaan

379 75 54
                                    

Hai Gaes!!

HAPPY READING

.

.

.

Tugasku kini hanya menjaga mu dan memberi mu kebahagiaan terbaik sesuai kemampuan diriku.

Aku teramat takut akan hal membuat mu terluka, luka dulu bisa sembuh hanya dengan sebuah komedi yang menurut ku sangat lah konyol.

Namun sekarang sedikit luka saja, aku harus pandai merayu, memikirkan cara agar mood baik mu kembali, memikirkan sesuatu yang di sukaimu sebagai peluluh, dan menahan rasa gemasku saat melihat pipi gembul mu berubah merah sempurna karena emosi mu.

<©>

"Main gandeng aja buaya satu ini," Cibir Arka saat melihat Zanna yang di rangkul oleh Alan lalu duduk di sebuah bangku tepat di depan dua sejoli itu.

"Sirik bilang aja, tuh Mita samperin tumben gak lengket sama dia." Balas Alan dengan mendekatkan posisi duduk nya ke arah Zanna.

Arka merubah raut wajah nya menjadi masam, "Dia ngambek, katanya takut kalo pas kita ribut gue bakal pukulin dia layak nya waktu kita serang Vandalas."

Denta memberhentikan aktivitas memakan risol ayam nya. "Bau-bau kasmaran kalian berdua tembus sampe ginjal gue." Ucap Denta dengan cengir nya.

Alan tersenyum, "Gue mau kasih tau sama lo berdua, kalo gue sama Zanna baru aja jadian."

Mereka terkejut, detik selanjutnya kedua nya kembali menutup mulut mereka yang tadi nya terbuka karena ucapan Alan.

"Lah nasib tante Fanya gimana anjir,"

Alan mengarahkan pandangan nya terhadap Arka. "Gak tau,"

Denta mengangkat satu kaki nya sambil mengelus dagu nya. "Lo tenang aja Al, urusan Fanya biar gue aja yang tanganin."

"Terus aja lo berkhayal sampe upin-ipin jadi buyut!" Arka mengejek Denta dengan ucapan pedasnya.

"Jangan terlalu sadis bilang nya Ar, nanti nangis si Denta," Ucap Zanna sambil terkekeh.

"Jangan belagu lo, nanti di sakitin sama Alan gak kebayang nangis nya kek gimana." Jawab Denta dengan tawa pecah nya.

"Jaga mulut lo!" Denta kicep dengan bentakan maut Alan yang membuat nya gemetar ketakutan.

"Udah lah Al jangan emosi." Zanna mencoba meredakan emosi Alan.

"Gimana kalo kita bikin perayaan atas jadian lo berdua?" Usul Arka.

Sepasang kekasih itu nampak berpikir.

"Rayain dimana?" Tanya gadis itu.

"Di cafe aja." Usul Denta dengan senyum nya. Selain suasana nya yang nyaman, jika acara tersebut di gelar disana menu makanan nya pun akan begitu menarik.

"Gimana menurut lo?"

"Ck, gak romantis banget lo Al. baru jadian sayang-sayangan kek, aku-kamuan, ayah bunda atau ummi abi gitu." Denta tergelak.

AKALANKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang