Bagian 22: District P

73 5 3
                                    

Melihat dari jendela luar public capsule saat memasuki District P, entah mengapa perasaan Kottar meluap.  Bukan karena tertidur di sisinya seorang wanita cantik bernama Poppie. Akan tetapi distrik itu memang terasa diliputi kebahagiaan. 

Sebuah tugu putih berbentuk seperti whipped cream yang disemprotkan ke atas piring, terlihat mencolok di tengah warna-warninya bangunan. Sebuah tiruan perumahan di Capetown, Afrika Selatan padla tahun 2000-an Waktu Bumi. 

District P adalah district terbesar di Mars (itu yang manusia non mutasi ketahui, karena sejatinya yang terbesar adalah District C).

Banyaknya jumlah sub-district bisa dilihat dari logo-logo yang tertempel mengelilingi tugu whipped cream itu.

Yang menjadi perhatian Kottar saat itu adalah logo Libreville (alias Gabon) berlogo kelapa sawit. Seperti yang diketahui, merupakan rumah Poppie dan salah satu sub-district terkaya di District P.

Lalu di sebelah Libreville terdapat logo Kora (alias Senegal) yang bergambar alat musik yang berbentuk seperti campuran kecapi dan gendang. Dimainkan oleh pendongeng Griot di waktu masa lampau bumi. Penduduk Kora mayoritas bekerja sebagai terapis, guru dan pengarang cerita. Sebagian besar film Nollywood diangkat dari P-Story (novel digital District P) yang berasal dari Kora.

Lalu di bawah kedua logo itu terdapat logo Nollywood (alias Nigeria) berlambang sederhana huruf N. Yang berselimut emas dan bertabur intan.
Poppie pernah bercerita (sebenarnya Kottar yang mendesaknya) kalau dia memiliki adik sepupu yang berambisi masuk dunia entertainment Nollywood. Kottar tidak sabar untuk bertemu dengannya. Karena Poppie bilang, dandanannya necis dan mentereng dimanapun dan kapanpun.

Kottar sempat melihat lambang Kenya berlogo perisai dan tombak yang menyilang. Di kalangan District P, Kenya diasumsikan sebagai ksatria. Seperti yang Kottar lihat sekarang sebuah gedung berbentuk seperti benteng yang merupakan pusat pelatihan Olimpiade yang didirikan oleh sub-district Kenya. Paman Poppie adalah trainer pusat pelatihan itu. Kottar penasaran mengapa dia membiarkan anaknya mengejar dunia Nollywood yang sulit dan mahal.

Aroma asing yang beragam mulai tercium. Tandanya public capsule mereka akan memasuki akan memasuki stasiun District P.

Dari luar bangunan stasiun itu memang berwarna putih. Tapi mulai memasukinya,  Kottar menyadari bahwa lantai dan plafonnya dipenuhi motif-motif Afrika yang menyegarkan.

Kottar mengguncang sedikit bahu Poppie yang tertidur. Memang tak memakan waktu lama perjalanan dari District B ke P. Akan tetapi, dia terlihat lelah karena harus lembur menyiapkan semua peralatan dan perlengkapan baik pribadi maupun untuk kepentingan Hayley's Corp. 

Di mata Kottar, Poppie terlihat cantik saat tidur walaupun mulutnya menganga dan mengeluarkan liur.

"Pop ..."

Terdengar suara hirup dan hembusan nafas panjang dari hidung Poppie. Mata Poppie memincing sambil mengusap lendir liur di samping bibirnya. Kemudian tangannya menunjuk ke atas. "Koper, Tar ..." sambil melakukan peregangan.

"Ah ... Iya." Kottar yang sempat mematung tersadar. Koper mereka dilengkapi mode anti gravitasi, sehingga sangat ringan saat dibawa.
Jarak antar kursi penumpang pun cukup lapang sehingga tidak berbenturan saat mobilisasi.

Berdiri di lantai berjalan dan memasuki gerbang pemindai identitas. Poppie terlihat sedang berusaha menawar Taxi Capsule melalui tutza-nya. Salah satu hal teraneh yang Kottar lihat saat memasuki District P. Sementara Kottar mengawasi koper-koper di hadapannya.

Hal semakin aneh lagi sewaktu dia melihat taxi capsule itu memiliki sopir.

"Mayor District P memastikan semua warganya memiliki pekerjaan," bisik Poppie.

Raising meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang