Bagian 12 : Sang Jenderal

115 23 27
                                    

Langit malam dengan taburan gugus bintang berwarna ungu, hijau dan kuning yang bersinar, kolom custom dari gips berukir tekstur batang palem, meja kayu bernuansa Roman dengan lapisan kulit sintesis pada permukaan atas meja untuk menaruh hidangan yang menjadi impian kantor manapun di dunia Mars. Hidangan seperti steak stem cell fillet mignon saus asparagus, stem cell puyuh panggang saus balsamic dan lainnya. Tidak lupa yang terfavorit, tequilla isi ulang.

Rasi Chamaeleon alias Divisi Umum telah bekerja dengan baik untuk mempersiapkan acara malam ini.

Acara malam ini bukanlah acara Dies Natalis Halley Corporation atau ulang tahun dari Herbert Halley atau ulang tahun dari sang kakek Rainer Halley, pemegang saham terbesar Halley Corp yang juga hadir pada acara malam ini.

Hari ini Poppie Martine akan mempresentasikan penemuan penting dari Rasi Virgo. Seharusnya Handoko yang melakukannya, akan tetapi sudah 14 d dia di dunia lain. Dan hanya Poppie dan Kottar yang mengetahui hal itu.

Presentasi bukanlah hal yang mudah bagi Poppie. Itu adalah hal yang sangat sangat sulit baginya. Jantungnya berdebar kencang dan kandung kemihnya terasa penuh sekarang. Dia tahu kalau itu hanya sugesti. Tapi tetap saja rasa yang mengganggu itu tidak bisa hilang.

"Lagian kenapa Rainer Halley tertarik dengan hal ini," kata Poppie berjalan mondar mandir. "Kenapa pas Handoko gak ada coba?" Sekarang dia menyesali perasaan sukanya kepada orang eksentrik itu. "Kenapa harus dipresentasikan kepada seluruh Halley Corp?" Poppie ingin sekali mengacak-ngacak rambutnya, akan tetapi butuh waktu dan usaha ekstra untuk membuat rambut lurus yang di-blow itu. Bisa dibuat instan, akan tetapi tidak ada alat seperti itu di District B ini.

"POP!" Tiba-tiba muncul hologram Kottar memanggil di muka pintu ruang ganti.
Hologram itu tersenyum sambil membawa 2 gelas tequilla isi ulang.

"Untung aja aku gak lagi ganti baju," kata Poppie dalam hati. Dia mengetahui kalau hologram tidak bisa mengintip. Tapi rasa kagetnya sama saja. Aku kurang menyukai tekhnologi yang ini. Lalu dia membukakan pintunya untuk Kottar.

"Minum dulu biar relaks." Mengingat rasa kandung kemihnya yang tidak karuan, Poppie menerima satu gelas tequilla itu dengan setengah terpaksa. Akan tetapi pada akhirnya dia menyesap sedikit demi sedikit minuman itu.

Kottar terpana melihat penampilan Poppie dengan rambut lurus, riasan yang senada dengan kulitnya yang kecoklatan, blazer putih yang disatukan dengan kaus oranye segar, celana capri sebetis dan sepatu flat oranye.

"Wah kamu beda Pop," puji Kottar yang dibalas merekahnya sedikit senyuman Poppie yang masih tertahan karena gugup.

Kottar lalu melihat sebuah tabung mini di atas meja.

"Jadi kamu mau presentasi dengan tabung itu?" tanya Kottar wajahnya mendadak serius.

"Tentu saja Kot. Aku tak mungkin hanya presentasi tanpa bukti bukan?"
Wajah Poppie menunjukkan keheranan.

"Tak bisakah kau menunjukkan slide show saja?" Mimik wajah Kottar menunjukkan rasa cemas. "Aku takut ini akan mengarah ke dimana Handoko berada."

***

Seorang pria agak gemuk dengan rambut pirang setengah botak terus menjejalkan stem cell rendang balado ke mulutnya. Tubuhnya jelas memperlihatkan perlawanan dengan muka yang memerah, sama seperti rendang itu sendiri dan juga keringat yang membasahi wajah, leher, punggung dan ketiak.

Raut wajah kedua teman yang bersamanya memperlihatkan kombinasi antara khawatir dan jijik. Akan tetapi teman sejati tidak akan saling meninggalkan. Betapa pun memalukannya teman tersebut.

Raising meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang