7. Soal Perasaan

11 4 0
                                    

Happy reading💜








"Apa sih, Rin tiba-tiba suruh ke rumah lo." Tara masuk kamar Arin, langsung mendudukkan diri di atas kasur cewek itu. "Eh, gue bawa martabak ovomaltine," ujar cewek itu mengacungkan plastik putih di tangannya dengan senyum lebar.

Arin yang sedang tengkurap di kasur, mengubah posisinya jadi duduk, menutup bukunya begitu saja. Cewek itu mendengus kesal.

"Lo ngeselin banget, ya, Ra, sumpah."

Tara yang tak mengerti apapun mengerutkan keningnya bingung, menatap Arin lurus. "Apasih, Rin?"

"Lo katanya sahabat gue, tapi gitu aja lo nggak bilang gue, jahat, lo!" ujar Arin dramatis.

"Apasih Rin, anjir!" Tara jadi kesal, dalam hati jadi bertanya-tanya apa salahnya.

Arin melotot menatap itu, menatap Tara jadi kesal. Cewek itu meraih bantal di sampingnya melemparkan langsung ke pada cewek itu.

"Arin lo ngeselin banget, ya. Apa salah gue?!" teriak Tara jadi kesal, tapi tak lama jadi takut-takut Arin kesurupan. "Kesurupan lo ya, manggil gue ke sini tapi malah resein gue."

"Lo punya pacar kenapa nggak bilang-bilang gue coba."

Tara jadi mengernyit, menatap Arin tak paham. "Pacar apa sih?"

"Nggak usah bohong sama gue, ya!"

"Apasih, Rin, gue nggak ada pacar sumpah!"

Arin jadi mengernyit, walau dari tadi memang tidak terlalu percaya hal itu, tapi tetap saja gadis itu ingin memastikannya, kesal juga jika Tara benar punya pacar dan dia tidak mengetahuinya.

"Terus tadi yang jemput lo siapa? Tadi Adam bilang lo di jemput cowok."

Tara memutar bola matanya malas, membuka plastik martabak di hadapannya. "Tuh cowok langsung laporan sama lo, dah."

Arin jadi melotot, jadi salah paham mendengar jawaban Tara barusan, dengan kesal meraih lagi bantalnya dan melemparkan ke Arah gadis itu.

"Ra, lo beneran punya pacar?!"

Tara jadi berdecak, meraih bantal dan balas melempar pada Arin kesal. "Apasih lo, itu Bobi, tau."

Mendengar itu, mata Arin langsung membulat. "Bobi ada di Jakarta? Kok nggak bilang gue sih?"

Tara jadi mendelik. "Lo siapa?"

Bobi itu sepupu Tara yang kuliah di bandung, kebetulan sedang libur jadi mengunjungi keluarga Tara.

Arin jadi mendelik kesal, mencomot sepotong martabak, dan langsung memasukkan ke dalam mulutnya.

"Dah lama nggak liat muka Bobi, tambah ganteng pasti. Nanti ajak sini ya sebelum pulang," ujar Arin jadi senang lagi, menatap Tara yang jadi menatapnya kesal.

"Nggak usah genit lo sama sepupu gue!"

"Dih, apasih orang Bobi suka sama gue!"

Tara jadi mencibir, memilih fokus memakan martabak di hadapannya.

"Gue bilangin Adam dulu deh, nih anak ngeselin banget, dah, dari tadi nge-spam mulu," gerutu Arin sebal, mengotak atik hpnya.

"Gue juga di chat, tapi males jelasin, jadi nggak gue bales," ujar Tara santai, membuat Arin berdecak, menatap kesal cewek itu.

"Ish lo tuh, ya."



🍒🍒🍒




Arin : itu tadi sepupunya Tara, namanya Bobi.

HOPE (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang