25. Pernyataan Cinta Adam

12 3 0
                                    

Happy reading💜








Setelah dua hari, akhirnya Adam berangkat sekolah. Walau luka lebam di wajahnya masih meninggalkan bekas, tapi tidak sakit lagi. Sebenarnya dari beberapa hari yang lalu, Adam sudah ingin berangkat sekolah, tapi mamanya terus melarangnya dan berakhir mengomel jika Adam tidak ingin mendengarkannya, membuat cowok itu hanya bisa pasrah menuruti ke inginan sang mama.

Semenjak hari di mana Tara menceritakan masa lalunya kepada Adam, hubungan mereka jadi semakin dekat. Adam juga berjanji, bahwa ia akan melindungi Tara dan tidak akan pernah menyakiti gadis itu sepeti mantannya.

Soal ia meminta bantuan Ghavin mencari tahu tentang Bara, gagal. Karena mereka baru sadar tidak punya foto orang itu. Adam juga sempat mencari di semua sosial media cowok bernama Bara, juga mengercek instagram Tara, siapa tahu saja cowok itu pernah men-tag akunnya, tapi semuanya berakhir sia-sia. Mereka tidak menemukan apapun, dan pada akhirnya Adam menyerah. Tidak ingin mencari tahu lagi, takut Tara malah tahu dan marah padanya.

"Adam."

Adam menoleh, tersenyum lebar melihat Tara berjalan ke arahnya. Cowok itu yang sedang duduk di depan kelas jadi berdiri dari duduknya. Sedari tadi sudah menunggu Tara yang mengumpulkan tugas dulu ke ruang guru sebelum pulang.

"Pergi sekarang aja, yuk. Males balik rumah lagi," ujar Tara kini berdiri berhadapan dengan cowok itu.

Adam hari ini berencana mengajak Tara jalan-jalan ke sebuah mall yang sedang mengadakan pameran hewan-hewan lucu. Adam tidak sengaja melihatnya di sosial media.

"Emang nggak papa kalau pakai seragam?" tanya Adam menatap lurus cewek itu.

"Nggak papa deh. Males balik rumah nanti di larang mama."

Adam mengerjap, tersenyum kecil. "Yaudah, nanti pinjem jaket gue aja. Ada di tas."

Tara tersenyum kecil, mengangguk saja. Mereka mulai berjalan bersisian munuju parkiran. Sampai di parkiran, Adam langsung mengeluarkan motorya, memberikan helm kepada Tara lalu membantu cewek itu naik ke atas motor. Tak lama motor Adam sudah melaju meninggalkan sekolah.

"Dah sampe," seru Adam semangat.

Tara turun dari motor Adam, melepas helm di kepalanya dan memberikan kepada Adam. Tapi jadi tersentak kaget saat tangan Adam tiba-tiba menyentuh kepalanya dan merapikan rambutnya.

Cewek itu jadi berdehem, memundurkan badannya sedikit. Segera memperbaiki tatanan rambutnya sendiri. Menetap ke arah lain, berusaha menutup salah tingkah. Adam yang melihat itu jadi terkekeh pelan. Membuka tasnya dan memberikan jaketnya kepada Tara.

"Nih, pake dulu."

Tara tersenyum kecil, menerima jaket pemberian Adam, memakainya dengan senang hati. Melangkah lebih dulu memasuki mall dengan riang. Adam yang tertinggal jadi mendengkus geli, berlari kecil dan mensejajarkan langkah.

Adam sesekali melirik tangan Tara, ingin menggandeng tapi takut Tara jadi marah. Adam berdehem pelan, membasahi bawah bibirnya gugup.

"Wah, Adam lucu banget deh," seru Tara antusias saat sudah berada di tempat pameran. Wajah cewek itu seketika berbinar, melihat beberapa hewan lucu yang berada di dalam kandang.

Adam mengangkat pandangannya, menatap Tara yang sudah tertawa riang. Cowok itu jadi ikut tertawa. Adam baru saja akan membuka mulut menjawab, tapi jadi tersentak saat Tara tiba-tiba meraih lengannnya, menariknya begitu saja.

"Ayo ke situ," ajak Tara antusias. Tak menyadari cowok di sampingnya yang bergerak kaku karena ulahnya.

Adam menelan ludah gugup, berusaha menenangkan jantungnya yang sudah menggila. Bahkan tak peduli lagi pada hewan-hewan lucu yang mereka lewati. Fokusnya hanya pada pergelangannya yang di genggam Tara.

HOPE (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang