23: ɪᴢᴇ ᴋᴀʀᴘᴏᴠ

888 117 0
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Sial... Terserempet peluru sakit juga..." Ringis (Y/n). Setelah mencari Nero, mereka langsung menyusul Robin yang membawa kereta kuda Eren. Saat ini, Robin yang mengendarai kuda. (Y/n), Pierce dan Gideon juga berada di kereta kuda itu sementara Nero, Neora dan tiga orang lainnya berada di kereta kuda lain.

(Y/n) memandangi tiga orang yang terbaring di kereta kuda itu, Eren, Historia dan Gideon. Tiba-tiba Gideon membuka matanya.

"Bagaimana perasaanmu, Gideon?" Tanya Pierce.

Gideon terkekeh. "Rasanya seperti baru saja hampir dibunuh oleh seorang bidadari." Matanya menerawang, membayangkan wajah Mikasa.

(Y/n) mendengus tidak suka. Dia tidak sudi gadis baik seperti Mikasa disukai oleh pria gila seperti Gideon.

"Kenapa bos? Cemburu ya? Haha..." Tawa Gideon.

"Tutup mulutmu atau kau akan benar-benar dimakamkan malam ini." Kata (Y/n).

"Omong-omong, akhirnya kita dapat juga, Eren dan Historia." Gideon melihat ke sebelahnya dimana seroang gadis dan seorang pemuda sedang pingsan. Lalu ia beralih ke (Y/n). "Kau terluka eh? Seorang Alexandra Benzi bisa juga terluka ya? Aduh..."

"Jangan banyak bicara. Perutmu baru saja ditembus oleh pedang baja pembunuh titan." Ucap Pierce.

"Benar, pedang itu sangat kuat dan tajam. Dibuat khusus untuk merobek kulit titan yang tebal. Bagaimana mungkin kau masih bisa hidup?" (Y/n) terheran-heran.

"Haha... Aku ini-- aw.... adalah siluman kucing. Aku punya sembilang nyawa hohoho~ Aduh!"

"Orang jahat memang biasanya berumur panjang." Sahut Robin.

"Ah, sialan..!" Gideon meringis kesakitan lalu meraih sesuatu dari saku celananya. Itu adalah narkotika. Dia menelan obat itu dan tiba-tiba menjadi lebih tenang.

"Berhentilah mengonsumsi obat itu." Kata (Y/n) serius.

"Hemm..." Gideon bergumam tidak jelas sambil tersenyum puas seolah-olah sedang terbang ke langit ketujuh.

(Y/n) menghela nafas kasar dan mengalihkan pandangannya keluar kereta kuda.

***

"Bagus! Bagus sekali Alexa!" Seru Bartius berseri-seri ketika kereta kuda mereka memasuki pekarangan Mansion.

"Lihat dulu keadaan seluruhnya baru berkata 'bagus'. " Balas (Y/n) ketus.

Bertius langsung merubah ekspresinya dan menghampiri (Y/n). "Oh, kau terluka! Astaga, cepat panggil perawat!"

"Sungguh perhatian sekali." Sindir (Y/n).

Find My Way [Attack On Titan X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang