01: ᴛʀᴏꜱᴛ

4.8K 377 21
                                    

Ilustrasi di atas adalah gambaran (y/n) di kepala Author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi di atas adalah gambaran (y/n) di kepala Author.
Readers bebas berimajinasi tentang penampilan (y/n) ^^




"Lapor! Para Titan telah mendekati tembok Rose!" Seorang prajurit Garrison dengan tampang suram berlari mendekati pasukan garda belakang. Ia berseru dengan panik. Para pasukan garda belakang dibuat terkejut dan panik oleh ucapan prajurit itu.

"Apa? Bagaimana dengan pasukan garda depan dan tengah?" Seorang petinggi Garrison menghampirinya.

"Garda depan...sudah dihabisi pak, dan garda tengah sedang kacau. Beberapa regu garda tengah dikirim ke garda depan." Prajurit itu kembali menjelaskan dengan terengah-engah.

"Sial..." Petinggi itu tampak frustasi. Ia tampak berpikir keras, tenggelam dalam pikirannya.

"Pak? Apa yang harus kita lakukan?" Seorang prajurit wanita kembali menyadarkan sang petinggi.

"Sepertinya garda belakang juga harus bergerak pak," seorang prajurit laki-laki berbadan tinggi memberikan saran.

"Baiklah," Petinggi Garrison itu berkata dengan suara rendah kemudian ia berseru, "regu 40 dan 41 maju untuk membantu garda tengah dan garda depan!"

"Siap!" Prajurit regu 40 dan 41 segera bergerak dengan cepat walaupun beberapa di antara mereka melakukannya dengan berat hati. Mereka melesat cepat, dengan perlengkapan 3DMG, mereka bergelantungan melewati gedung-gedung dan rumah warga.

(Y/n) yang juga berada di barisan garda belakang bersama para pasukan elit, sedari tadi hanya menyimak. Ia kemudian melangkahkan kakinya menghampiri komandannya. "Kapten? mau kemana?" Keempat anggota squadnya kemudian berjalan mengikutinya.

"Komandan Erwin," panggil (y/n). Wanita berambut hitam pendek itu menatap komandannya dengan tatapan suram.

"squad ku akan maju ke Trost," (y/n) berkata dengan singkat. Para anggota squadnya yang mendengar hal itu terkejut sesaat namun sesaat kemudian mereka mengerti dengan keputusan kapten mereka. Mereka ikut menatap Erwin dan mengangguk dengan yakin.

Komandan Erwin menatap squad itu bergantian. Kemudian pandangannya berhenti pada (y/n). Ia menatap wanita berumur 22 tahun itu sejenak. Terlihat pandangannya yang begitu serius dan berapi-api.

"Baiklah," Erwin akhirnya berbicara. Mustahil untuk menghentikan wanita itu sekarang. "yang lain juga akan maju jika situasinya semakin memburuk," Erwin melanjutkan. Ia kemudian maju dan menepuk pundak (y/n). "Jalankan tugas mu dengan baik,"

"Siap!" (y/n) dan anggota squadnya memberi hormat pada komandan mereka. Setelah itu mereka berjalan menghampiri petinggi Garrison yang tengah frustasi tadi. "Kami akan membantu." (y/n) berbicara kepadanya. Tanpa menunggu jawaban apapun, ia dan anggota squadnya langsung memberi hormat sebelum akhirnya melesat ke udara menyusul regu 40 dan 41. Sang petinggi itu hanya bengong menatap kepergian squad pasukan pengintai barusan.

Find My Way [Attack On Titan X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang