06: ᴛʜᴇ ʀᴇᴜɴɪᴏɴ

2K 227 6
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Akhirnya hari ini tiba juga, hari dimana kita kembali berkumpul seperti ini," kata seorang pria kurus setengah baya. Rambut, kumis serta janggut tebalnya mulai memutih termakan usia. Ia mengenakan jas putih elegan dengan kancing yang terbuat dari batu permata.

"Senang sekali bisa bertemu denganmu lagi, Karov" sahut pria bertubuh mungil serta berkacamata yang duduk tak jauh darinya. Dia tampak gugup dan sedikit berkeringat. Pria itu bernama Jeremy Cohans, seorang pengusaha dari distrik Karanes.

Saat ini, Jeremy, Karov, dan beberapa pria lainnya sedang duduk melingkari sebuah meja bundar besar di dalam sebuah mansion tua di distrik Ehrmich. Makanan ringan serta gelas-gelas wine siap tersaji di hadapan mereka.

"Sudah berapa lama ya sejak kematian tuan besar Benzi, mungkin sudah lebih dari lima tahun?" Pria lainnya ikut berbasa-basi. Pria setengah baya yang bernama Ronald Rou itu tersenyum ramah, meskipun tampangnya sedikit menyeramkan. Penampilannya lusuh, tidak seperti orang lainnya yang berada di ruangan itu.

"Tidak perlu basa-basi lagi," potong seorang pria bangsawan bertampang angkuh. Ia adalah Gregory Stovv, seorang bangsawan dari distrik Stohess. "Sebenarnya kenapa kau mengundang kami, Karov Benzi?"

Karov tertawa sejenak, untuk menghangatkan suasana, "Baiklah, langsung ke intinya saja. Saya mengundang tuan-tuan sekalian untuk membahas pembentukan kembali organisasi Benzi." Ia kemudian menunjuk pemuda di sebelahnya dengan sopan dan berkata, "Ini adalah Alex Benzi, putra sulung tuan Charles Benzi. Saya mengusulkan untuk mengangkat Alex sebagai pemimpin baru organisasi Benzi."

"Kau ingin mengembalikan organisasi yang sudah hancur itu dan menjadikan anak ini pemimpinnya?" Kata pria gemuk berkumis tebal yang duduk di sebelah kanan Gregory Stovv, pandangannya seperti mengejek. Ia adalah Cedric Amalo, seorang pejabat istana. Alex yang mendengar perkataan Cedric terlihat sangat kesal. Karov yang duduk tepat di sebelahnya pun menginjak kaki Alex, memperingatinya untuk menjaga sikap.

"Karov, orang yang ditunjuk almarhum tuan Charles sebagai penerus kan Alexandra Benzi, putri keduanya. Apakah kau akan mengabaikan wasiat kakak mu itu?" kata Ronald.

"Apa kau bermaksud mendukung Alexandra, Ronald?" celetuk Jeremy dengan sedikit ragu. Beberapa mata meliriknya. Karov memandangnya seolah mendukung perkataannya sehingga Jeremy melanjutkan dengan yakin, "Alexandra sudah berkhianat! Dia membunuh tuan Charles dan kabur! Dia yang membuat organisasi ini hancur! Tidak mungkin kita bisa mempercayai orang seperti dia!"

"Jeremy benar, sekarang bukan saatnya kita memakai perasaan. Maksudku, bukannya aku tidak memedulikan wasiat kakak, tetapi kita harus realistis! Keberadaan Alexandra saja tidak ada yang tahu, jadi satu-satunya pilihan adalah Alex!" Karov kembali berkata dengan semangat. Tetapi tiba-tiba pintu ruangan itu dibuka dengan kasar. Seorang pria bertubuh tinggi dan tegap masuk ke ruangan itu.

Find My Way [Attack On Titan X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang