17. Spiderman Gue Dimana?

18 7 1
                                    

Selamat membaca
-
-
-
-
-

17. Spiderman Gue Dimana?

"Aku memang membenci dia,
tapi aku tidak pernah lupa bahwa dia adalah
seorang figur lelaki yang sangat penting di hidupku."

~Adelicia Diomira

~~~🥀~~~

Hari Rabu ini hujan kembali mengguyur kota Lembang. Dengan kesunyian pukul lima dini hari seorang perempuan yang diketahui bernama Sarah itu tengah meringkuk kedinginan diatas lantai beralaskan samak tipis. Sesekali ia bergumam memanggil orang terdekatnya, namun usahanya tak berbuah apapun karena ia berada seorang diri di bangunan kosong itu.

"Hiks bang Eza cepet jemput ade," Sarah berucap lirih sambil memaksakan dirinya untuk terduduk.

Duduk dengan memeluk kedua lututnya, air mata Sarah tiba tiba turun saat ia mengingat bagaimana jalan penculikannya dulu.

Sarah Zavier putri dari Xavier Abraham dan Zara Purnama tengah melangsungkan ulang tahun ke-15 nya di sebuah Villa keluarganya di Lembang.

Sarah terlihat anggun dengan mengenakan gaun rose gold dibawah lutut dipadukan dengan sepatu tinggi bening dengan ukiran rose didepannya, rambutnya yang tergerai ditambah tiara bunga yang diletakan di kepalanya menambah keanggunan cucu dari seorang konglomerat Darren Abraham.

"Bang ade mau hadiah dari abang," Sarah berucap kepada sang kakak, Reza.

"Kamu mau apa, hm?" Reza menggelus surai coklat adiknya itu.

"Ade cuma mau abang selalu jagain ade, jangan tinggalin ade," Sarah berucap sambil menatap sendu manik mata sang kakak.

"Kenapa kamu bicara begitu? Abang gak akan tinggalin kamu de," Reza dengan segera membawa Sarah ke dalam pelukannya.

"Gak tau, ade cuma mau itu."

"Sarah waktunya kamu potong kue nak," Zara menghampiri kedua anaknya itu.

"Yaudah sana potong kue, jangan lupa kue pertamanya jangan langsung ke pacar kamu," Reza menggoda adiknya.

"Ihh apaan sih abang."

Sesi potong kue sudah berlalu, kini Sarah dengan seorang laki laki tinggi sedang duduk di kursi yang disediakan.

"Adit harus janji ya, jangan pernah tinggalin Sarah," Sarah menyenderkan kepalanya di bahu lebar sang kekasih.

"Engga sayang, emang aku mau ninggalin kamu kemana?" Adit terkekeh sambil mengelus surai coklat Sarah.

"Enggak si, cuma mau bilang aja hehe."

"Umm Sarah, aku kayaknya harus pulang duluan, Adel bilang grandma dateng kerumah besar," seseorang yang dipanggil Adit itu berucap dengan sendu.

"Iya gak apa apa Adit, kamu pulang aja. Tapi aku gak bisa anter ke depan, aku kebelet hehe."

"Iya gak apa apa sayang, kamu ke WC aja jangan sampe pipis disini," Adit bergurau.

"Ihhh Adit mah gitu," Sarah yang kesal dengan cepat mengalihkan pandangannya marah.

"Hehe maaf sayang, kamu itu kalo lagi kesel gemes banget," Adit mencubit pelan pipi Sarah.

"Ih udah lah, katanya mau pulang, dimarahin grandma loh nanti," Sarah mendorong pelan bahu tegap Adit.

Aku, Kamu & LEMBANG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang