42. Good News or Bad News [Revision ✓]

2.2K 228 4
                                    

[SUDAH REVISI]

*** 

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Seluruh unit Bareskrim yang sudah dimintai tolong oleh Airin, langsung menuju sekolah. Saat ini unit Bareskrim telah tersebar di seluruh penjuru sekolah dengan perlengkapan mereka. Unit inti yang malam ini bertugas untuk masuk ke area bawah tanah sudah berada di posisi bersiap untuk membuka pintu ke bawah sana.

Sang pemimpin Bareskrim yang berada paling depan memberikan aba-aba menggunakan jarinya.

"1! 2! 3!"

Anggota lainnya langsung memposisikan senjata mereka saat melihat aba-aba tersebut.

Brak!

Pintu penghubung itu di buka dengan kencang setelah rantai dan gemboknya di buka paksa. Satu persatu mereka turun ke sana.

"Pasang masker kalian! Sepertinya ada gas yang sengaja di semprotkan di sini." Perintah sang ketua saat mencium aroma gas yang masih tersisa.

Kembali melanjutkan perjalanan menuju ruangan eksperimen. Derap langkah pasti memasuki ruangan serba putih. Dimana di sana terlihat lima murid Lentera Buana masih menggunakan seragam mereka, tergeletak di atas lantai.

Dalam ruangan itu tidak ada tanda-tanda orang lain, selain mereka. Bahkan Nio dan para pelaku lainnya sudah hilang meninggalkan tempat tersebut.

"Evakuasi korban! Sisanya sisir area sekitar, sudah dipastikan jika pelaku kabur. Amankan barang bukti!"

Gerakan cepat seakan tahu apa porsi yang harus mereka lakukan. Lima orang membantu kelima murid tadi. Kemudian sang ketua membantu Neyra yang masih berada dalam ruangan kaca tempat dilakukannya eksperimen. Sang ketua mengambil baju anti-radiasi sebelum masuk ke dalam ruangan kaca itu.

Akhirnya keenam murid itu berhasil diselamatkan. Tapi masih belum yakin apakah para pelaku sudah melakukan eksperimen mereka atau belum. Semoga saja belum terjadi hal yang fatal kepada remaja-remaja itu.

Keenam murid tadi langsung dibawa menuju ambulance yang sudah tersedia di area sekolah.

***

Ziva tidak pernah menduga akan berada dalam situasi seperti ini. Situasi yang biasanya hanya bisa ia tonton dalam film-film laga.

Setelah menunjukkan dimana letak bunker tersebut, Ziva kini harus mengikuti perintah untuk mengobati lukanya. Dirinya hanya bisa berdiam diri di dalam mobil ambulance yang sudah tersedia.

Pikirannya kini hanya tertuju kepada para sahabatnya. Semoga saja belum terjadi hal yang buruk kepada mereka. Kini dirinya hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar teman-temannya masih bisa diselamatkan.

Sejak tadi tubuhnya diobati oleh tenaga medis, dirinya tidak bisa merasakan apapun. Seakan luka yang ada pada tubuhnya tidak ada. Dirinya bisa menyaksikan bagaimana ramainya orang yang berkeliaran di depannya.

TARTARUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang