27. Burry Until Death [Revision ✓]

2.6K 215 4
                                    

[SUDAH REVISI]

*** 

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Seumur hidupnya, Zayn tidak pernah berpikir bahwa ia akan berhadapan dengan kasus rumit yang biasanya ia lihat dalam film-film seperti Detective Conan. Tapi sekarang hidup yang baru ia jalani selama tujuh belas tahun itu harus berhadapan dengan hal yang sulit diterima logikanya.

Ketukan pada kaca mobil yang sedang terparkir pada basement apartemen itu memecah lamunan Zayn. Langsung ia menekan tombol untuk membuka kunci mobilnya agar gadis yang mengetuk jendelanya tadi dapat masuk.

"Tumben seorang Zayn Rasendria jemput jam segini." Ziva mengejek Zayn yang pertama kalinya menjemputnya saat jam sudah mendekati waktu bel masuk sekolah.

Zayn langsung meninggalkan area apartemen tersebut. "Kenapa sih telat? Kesiangan lo?" Sekali lagi suara Ziva terdengar.

"Iya," Zayn melihat ke arah Ziva. "Zi, menurut lo kita bisa nggak ungkap dan selesain kasus ini?"

Ziva mengerutkan keningnya. "Kenapa? Lo ragu? Zayn yang gue kenal nggak akan pernah ragu sama keputusan yang udah dia ambil." Ziva tahu bagaimana Zayn.

"Awalnya, gue percaya bisa, tapi semenjak kemarin gue tahu apa yang kita hadapi sebenarnya, gue jadi ragu apa kita bisa selesain ini sampai tuntas." Zayn sebenarnya mencari kepercayaan dirinya yang kini mulai hilang perlahan. Ia butuh Ziva untuk mengembalikannya.

"Kalau lo mau berhenti di sini, berhenti, Zayn." Ziva bukan gadis yang akan menahan orang yang ingin berhenti untuk melakukan sesuatu. Lebih baik ia menyuruh mereka langsung berhenti dari pada menahan mereka yang ujung-ujungnya akan berhenti juga nantinya. "Tapi gue bakal lanjut. Walaupun gue muak sama semua ini, gue cuma nggak mau takdir gue bakal di atur sama mereka."

Memang Ziva tidak akan menahan mereka, tapi ia akan memberikan pandangan lainnya. Siapa tahu mereka akan menemukan apa yang mereka inginkan?

Zayn terdiam. Sejak tadi ia mencoba memikirkan apa saja kemungkinan yang akan terjadi. Zayn berpikir apakah jika sejak awal mereka tidak terjerat dalam kubangan benang kusut ini hidupnya akan seperti awal yang hanya berporos pada sekolah dan organisasi saja?

Jika di pikir-pikir kembali jika saja waktu itu ia tidak sengaja mendengarkan pembicaraan dua orang asing itu maka dipastikan ia akan menjadi salah satu dari bahan eksperimen mereka. Ada untungnya juga ternyata. Zayn tidak ingin hidupnya di atur oleh mereka. Karena hidup Zayn hanya miliknya bukan milik orang lain. Seperti kata Ziva tadi.

Ziva teringat akan sesuatu yang selama ini ia sembunyikan dari Zayn. Sebenarnya ia lupa untuk menceritakannya pada Zayn. Mungkin sekarang ia akan menceritakannya.

"Zayn,"

"Hm?"

"Sebenarnya gue udah ketemu sama bokap kandung gue." Kalimat itu membuat Zayn langsung menolehkan kepalanya menatap Ziva yang sedang melihat ke arahnya juga.

TARTARUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang