40. Paradox [Revision ✓]

2.1K 223 8
                                    

[SUDAH REVISI]

*** 

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Hiks!" ringis Neyra yang baru terbangun dari tidurnya.

"Aaw..." Hal pertama yang dirasakannya adalah kepalanya sangat sakit terlebih bagian kiri lehernya terasa perih seperti bekas tertusuk benda tajam.

Neyra duduk untuk mencoba menormalkan penglihatannya dan meredakan sakit kepalanya. Setelah mengerjapkan matanya untuk memperjelas penglihatannya, dirinya baru sadar bahwa ruangan ini sangat minim cahaya.

Tidak seperti kamarnya. Kerasnya kasur yang ia duduki itu membuatnya tersadar bahwa ruangan ini memang bukan kamarnya. Dengan cepat Neyra berdiri dan berjalan ke arah depan.

Ia tahu ini tempat apa. Ruangan tersebut merupakan penjara bawah tanah yang ia temukan di bunker beberapa hari lalu.

"TOLONG!"

"SIAPA PUN TOLONGIN GUE!"

Teriakan Neyra menggema, hingga membuat orang lain yang juga berada di dalam penjara itu terbangun mendengarnya. Dari sepuluh sel yang ada di sana, tujuh ruangannya terisi dan salah satunya adalah Neyra.

Lea yang mendengar teriakan Neyra tadi langsung terbangun dan merasakan apa yang dirasakan oleh Neyra tadi saat pertama kali tersadar. Sama seperti Neyra, Lea berjalan ke depan yang ternyata berhadapan dengan sel yang di tempati oleh Neyra.

"Ney, ini kita dimana?" suara Lea terdengar sangat bergetar, jika gadis itu melanjutkan ucapannya bisa dipastikan tangisannya akan terdengar.

"Kita ada di penjara bunker sekolah." Terang Neyra.

Betul saja, tangisan Lea terdengar seketika saat mendengarnya. Ketakutakannya menguasai dirinya saat ini, sehingga air matanya terus menerus keluar.

"Gue nggak mau mati, Ney. Gue belum mau —"

Racauan Lea langsung terhenti oleh bentakan Neyra. "LEA! DENGARIN GUE!" Lalu Neyra melunakkan suaranya, "Lo nggak akan mati, kita nggak akan mati. Kita cuma harus keluar dari sini, secepatnya."

Manik Neyra tidak sengaja menangkap siluet orang lain yang ternyata mengisi sel di kanan kiri Lea. Dirinya yakin bahwa dalam sel-sel itu adalah teman-temannya yang lain.

"Lo tenang, gue pastiin kita bakal selamat." Neyra menenangkan Lea. Sebenarnya dirinya tidak kalah takutnya dengan gadis itu, tapi di saat seperti ini ia harus mengesampingkan ketakutannya.

"Sekarang lo bantu gue buat bangunin yang lainnya." Perintah Neyra yang menunjuk sel-sel di sekitar mereka.

Kesadaran Lea langsung bisa menguasai dirinya. Mendengar perintah Neyra barusan, dirinya langsung mengedarkan pandangannya, ternyata benar masih ada temannya yang lain yang terkurung.

TARTARUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang