21. Poignant [Revision ✓]

2.6K 246 10
                                    

[SUDAH REVISI]

*** 

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dana yang sudah dikumpulkan minggu lalu kini akan dialokasikan berdasarkan rapat yang waktu itu dipimpin oleh Zayn. Sebuah bus yang nantinya akan mengantarkan mereka menuju panti asuhan Suralaya sudah terparkir di halaman depan sekolah.

Anggota osis yang ikut pada pengalokasian dana kali ini ada sekitar sepuluh orang termasuk Zayn dan sepuluh murid sukarela yang mencalonkan diri mereka. Enam diantaranya ada dari murid-murid jenius Lentera Buana. Siapa lagi jika bukan Alkantara dan yang lainnya.

Entah karena ingin mencari sesuatu di panti asuhan tersebut atau memang ingin melakukan aksi sosial, murid-murid itu mengajukan diri mereka untuk ikut acara tersebut selain Alkantara dan Neyra yang awalnya menyalonkan diri.

Kebetulan Panti Asuhan Suralaya berada di Bandung sehingga mereka mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk dispensasi hari ini dan besok. Seluruh murid yang akan berangkat sudah berkumpul di sekolah sebelum pukul tujuh. Karena mereka akan berangkat pada pukul tujuh. Masih ada sekitar lima belas menit untuk keberangkatan.

Alkantara mengenakan celana hitam selutut dengan atasan hoodie berwarna putih berjalan ke arah Neyra yang tengah duduk di bangku depan pos satpam dengan sebuah buku di tangannya.

"Serius amat. Nggak bakal lari kali tulisan yang ada di buku lo itu. Sampai segitunya liat itu tulisan." Ucap Alkantara lalu duduk di sebelah Neyra.

Sorot mata Neyra menatap ke arah Alkantara dengan tatapan mematikan. "Nggak usah ganggu!"

Melihat sorot mata itu Alkantara tertawa. Bukannya merasa takut laki-laki itu malahan merasa lucu melihat ekspresi gadis itu.

Satu pukulan tepat mengenai pundak Alkantara yang berasal dari buku yang di baca Neyra tadi. Gadis itu geram karena merasa ditertawakan oleh Alkantara. "Ngapain ketawa? Nggak ada yang lucu."

"Aaw! Iya-iya sorry. Sadis lo."

"Woi!" Kav datang dari arah samping dengan mengejutkan kedua manusia tadi.

"Anjing!" umpat Alkantara yang merasa sedikit terkejut. Selain Kav ternyata ada Nav dan Lea di belakang laki-laki itu. Neyra sempat tertawa sebentar karena merasa laki-laki itu langsung mendapatkan karma lewat Kav karena sudah menganggunya.

"Asik banget berdua. Udah mau berangkat tuh." Ucap Kav yang memang bertujuan memanggil kedua manusia tersebut. Karena mereka sudah disuruh untuk masuk ke dalam bus.

Alkantara melihat jam di tangan kirinya. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat lima puluh menit. Sebentar lagi waktu keberangkatan mereka.

Mereka berlima langsung berjalan menuju bus yang ternyata sudah banyak murid yang mulai masuk ke dalam bus. Satu persatu dari mereka mencari tempat duduk yang mereka sukai. Sudah ada Zayn yang berdiri di bangku paling depan dengan sebuah papan bersama kertas dan pulpen untuk mengabsen murid yang sudah duduk.

TARTARUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang