18. Narcissus [Revision ✓]

2.6K 233 1
                                    

[SUDAH REVISI]

*** 

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** 

Saat ini pelajaran Bahasa Indonesia sedang berlangsung yang dimana Nio pengajar mata pelajaran tersebut.

Seisi kelas tampak memperhatikan pelajaran yang diterangkan oleh beliau. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang gampang tapi sangat sulit dalam waktu bersamaan. Pelajaran itu pula yang sangat tidak disukai oleh Lea. Entah karena apa dia bisa tidak menyukai pelajaran tersebut. Beruntungnya Danna sangat menguasai pelajaran tersebut. Lea pun menggunakan hal tersebut untuk memanfaatkannya dan menganggu Danna.

Setelah Nio menerangkan pelajaran hari ini beliau memutuskan untuk memberikan tugas yang harus diselesaikan hari ini juga. Tugas itu harus dikumpulkan saat bel pulang berbunyi. Jam pelajaran beliau masih ada sekitar lima puluh menit lagi tetapi harus menyudahinya sekarang karena akan ada rapat.

"Woi, Miskin! Kerjain punya gue juga." Lea langsung melempar buku tulisnya di hadapan Danna.

Lea yang merasa diabaikan oleh gadis itu pun tanpa aba-aba langsung menggebrak meja Danna yang membuat seisi kelas menatap ke arah mereka. "Gue ngomong sama lo, sialan!"

Danna hanya bisa mematung diam sembari menggepalkan kedua tangannya di bawah meja untuk menyalurkan amarah yang tidak dapat ia salurkan. Sungguh rasanya Danna ingin melawan Lea yang selama ini sudah semena-mena padanya. Selalu mengatainya miskin, bego, benalu, dan masih banyak hinaan yang terlontar dari gadis itu.

Tatapan tajam milik Lea bertemu dengan sorot sendu Danna. "Ck, nggak usah ngerasa tertindas gitu!" sarkas Lea. "Muak gue liatnya!"

"Dengar nggak gue tadi nyuruh apa?" bentak Lea yang merasa Danna mempermainkannya dengan hanya diam saja. "Kalau orang ngomong itu dijawab! Bisu lo."

Danna pun akhirnya menganggukkan kepalanya pelan. "I-Iya, nanti aku kerjain, Le." Cicit Danna menjawab perkataan Lea sedari tadi.

Sontak senyuman bahagia terbit di wajah Lea. "Good girl! Kalau jadi kacung itu harus nurut sama majikannya."

Sebenarnya Zayn dari tadi ingin menghentikan perbuatan Lea yang membuat kelas menjadi arena bullying-nya. Tapi dia hanya bisa diam mengamati mereka. Dia ingat pembicaraannya bersama dengan Lea pada malam itu mengenai masa lalunya dengan Danna mampu membuatnya sedikit percaya. Ada rasa di lubuk hati Zayn untuk membiarkannya.

Kaki Zayn membawanya mengikuti Lea yang langsung keluar kelas tadi. Ia mengikuti kemana gadis itu pergi. Ada yang ingin ia sampaikan padanya. Ternyata gadis itu pergi menuju toilet.

Zayn menunggu Lea dengan menyandarkan punggungnya di dinding luar toilet. Beruntung kini masih jam pelajaran. Jika tidak maka dirinya akan menjadi omongan murid-murid karena berdiri di depan toilet wanita. Seperti pria mesum saja.

Lamunan Zayn buyar akan suara seseorang. "Ngapain lo di sini? Mau ngintipin gue ya?" tuduh Lea yang melihat Zayn di depan toilet wanita.

"Ada yang mau gue omongin sama lo." ucap Zayn setelah berhadapan dengan Lea.

TARTARUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang