20. Piecemeal [Revision ✓]

2.8K 215 6
                                    

[SUDAH REVISI]

*** 

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** 

Langkah selanjutnya harus cepat mereka lakukan mengingat sudah banyaknya bukti yang mereka dapatkan. Oleh karena itu, mereka semua memutuskan untuk berkumpul di ruangan yang akan menjadi markas mereka mulai hari ini. Ruangan yang dengan mudahnya didapat hanya dengan permintaan yang diajukan oleh Zayn kepada Bu Dini.

Sebuah ruang ekstrakulikuler jurnalis yang sebelumnya telah di pindahkan ruanganya. Alhasil ruangan tersebut menjadi kosong. Ruangan dengan ukuran 3x4m itu sangat lah berantakan. Banyak barang-barang miliki klub jurnalis yang di tinggalkan. Banyak sekali kertas-kertas yang berserakan di atas meja dan lantai.

"Shit! Ini namanya gudang bukan ruang klub." gerutu Lea yang melihat bagaimana kondisi ruangan tersebut. Dengan tangannya yang digunakan untuk menutupi hidungnya. Kaki gadis itu menendang benda-benda yang mampu menghalangi langkahnya. "Uhuuk!"

Tidak jauh berbeda dengan Lea, mereka berenam pun mengibas-ibaskan tangan guna menghilangkan debu yang berterbangan di depan pandangan mereka.

Zayn langsung berjalan ke arah saklar lampu untuk mencoba menghidupkannya. Masih berfungsi dengan baik ternyata. "Gue mau hari ini kita bersihin ruangan ini karena ini akan jadi markas kita." Ucap Zayn yang mendapat berbagai macam respon. "Mulai hari ini."

"Jadi, tujuan lo ngumpulin kita cuma buat ngebersihin gudang ini?" tanya Lea dengan tidak percaya apa yang barusan ia dengar. "Gue bisa bayar orang buat bersihin ini. Jadi, gue cabut, oke?"

Sebelum gadis itu pergi dari sana, Nav sudah mencegahnya dengan menahan tangan gadis itu. Entah sihir atau apa Lea dengan mudahnya kembali ke tempatnya. Tatapan Nav seolah mengatakan untuk gadis itu tetap di tempatnya.

Melihat drama Lea sudah selesai mereka melanjutkan kegiatan yang harus mereka lakukan. Secara otomatis mereka langsung bergerak membersihkan tempat itu tanpa mengeluh kecuali Lea.

Alkantara dan Kav membersihkan kaca. Zayn membersihkan debu-debu pada meja dan lemari yang ada di sana. Ziva membersihkan kursi dan sofa. Neyra memilih untuk menyapu ruangan. Lea memilih untuk menggumpulkan kertas-kertas yang berserakan.

Ruangan yang tadinya berantakan kini telah disulap oleh mereka menjadi ruangan yang layak digunakan. Tidak ada lagi kertas yang berserakan, debu dimana-mana.

"Ah! Akhirnya selesai juga. Gila capek banget." Lea merebahkan dirinya di sofa berwarna kuning yang ada di sana.

"Lebay." Celetuk Ziva dengan suara pelan namun masih bisa di dengar oleh Lea. Sorot Lea menatap gadis itu sinis.

"Guys, kalian harus lihat ini dulu." Ucap Zayn memcahkan keheningan.

Seluruh pasang mata menatap ke arah laki-laki itu yang kini sudah meletakkan ponselnya. Isi dari ponsel tersebut adalah gambar yang kemarin sudah di ambil oleh Lea di ruang kerja Danu. Setelah mendapatkan bukti itu Lea kemarin langsung mengirimnya pada Zayn.

TARTARUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang