23.7K 3K 747
                                    

||

Absen dulu... Cung???????

||

Jisung melangkah dengan mengendap-ngendap menuju ruangan di ujung kamar samping Guanlin dan Renjun. Jam sudah menunjukan tengah malam. Suasana rumah Na itu sudah sangat hening, namun ruangan di ujung masih menyala. Jisung membawa laptop nya menuju ruangan tersebut. Membuka nya pelan-pelan hingga seseorang di dalam ruangan itu menatap Jisung terheran.

"Ji?"

"Papa"

"Apa yang kau lakukan disini? Ini sudah malam" Ucap Guanlin.

"Ji ingin memberitahu sesuatu pada Papa" Ucap Jisung.

"Apa itu?"

Jisung memperlihatkan sesuatu di laptop nya pada Guanlin. Guanlin membelakan mata nya dan terkejut berdiri dari duduk nya.

"Jisung, i-ini?" Tunjuk Guanlin.

"Ya Papa, ini hasil nya. Bagaimana?" Tanya Jisung.

Guanlin menatap bergantian pada Jisung dan laptop yang Jisung pegang.

"Bagaimana kau bisa membuat nya? Lalu dana nya? Jisungie, membuat sebuah aplikasi tidak mudah apa lagi ini sebuah aplikasi game" Ucap Guanlin.

Jisung tersenyum miring.

"Aku ikut bergabung dengan Goodzone Group, Papa. Mereka mengadakan perlombaan untuk pembuatan sebuah aplikasi game. Dan aku mengikuti nya" Jelas Jisung.

Guanlin menggelengkan kepala nya takjub.

"Papa terpesona dengan karya mu Jisungie, ini sangat lah bagus. Bagaimana cara memainkan nya? Apakah di gunakan untuk online atau offline?"

"Aku membuat fitur online Papa, agar setiap orang yang memainkan nya itu bisa langsung memberikan uang pada rekening ku. Maka dari itu, Papa tolong bujuk buna supaya mengizinkan ku membuat kartu kredit"

"Kau saja belum bekerja, bagaimana bisa mempunyai kartu kredit!"

"Yasudah kalau begitu kartu debit, setidaknya goodzone group memberikan ku uang lewat kartu debit, Papa" Bujuk Jisung.

Guanlin menghela nafas nya.

"Baiklah, nanti Papa akan meminta Mama Njun untuk membujuk bunda mu" Ucap Guanlin final.

Jisung tersenyum senang lalu menyimpan laptop nya dan memeluk Guanlin.

Guanlin tersenyum menepuk-nepuk punggung Jisung.

Pagi hari nya.  Jisung sudah menyiapkan semua kebutuhan sekolah nya dan juga alat-alat untuk nanti ia bawa ke goodzone group. Karena Jisung sudah berhasil membuat aplikasi game dalam waktu empat bulan hingga sering sekali telat bangun, atau tidak pernah tidur sama sekali. Dan hari ini, Jisung di panggil untuk menunjukan hasil nya.

Jisung terdiam, menelungkupkan kedua tangan nya memohon kepada Tuhan agar proses nya lancar dan Jisung bisa membuktikan pada Buna nya jika dia mampu membeli apapun yang ia ingin kan dengan hasil jeripayah nya sendiri.

"NA JISUNG, CEPAT TURUN!!!!" Teriak Jaemin dari lantai bawah.

Jisung menghela nafas nya. Sehari tanpa berteriak, itu lah kebiasaan Jaemin. Hingga orang rumah pun terheran dengan kebiasaan Jaemin yang meneriaki Jisung di pagi hari. Untung saja rumah mereka luas dan sedikit berjarak dengan para tetangga.

Jisung membawa tas nya ke lantai bawah menuju dapur lalu seperti biasa mengecup Jaemin dan duduk di kursi nya.

"Kantung mata mu semakin terlihat jelas, Ji. Kau bergadang lagi?" Tuduh Jaemin.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang