여덟

17K 2.3K 312
                                    

Sore hari nya Jaemin bersama Hyunjin menjemput Jisung di sekolah nya. Ini permintaan Hyunjin yang menginginkan bertemu Jisung secepat nya hingga Jaemin terpaksa meninggalkan restaurant milik nya. Mereka menjemput Jisung menggunakan mobil Hyunjin.

"Aku tidak sabar bertemu putraku" Ucap Hyunjin meneolehkan pandangan nya pada gerbang sekolah Jisung yang sudah terbuka.

Jaemin memutar bola mata nya.

"Aku yakin, putra ku juga akan membencimu karena meninggalkan nya lumayan lama" Ucap Jaemin.

"Mau bertaruh? Jika Jisung masih menerima ku, kau juga harus menerima ku sebagai ayah Jisung dan suami mu. Tapi jika-"

"Tidak perlu. Tidak menguntungkan bagi ku" Sela Jaemin.

Hyunjin terkekeh kecil mendengar nya.

Bel pulang berbunyi dan beberapa menit kemudian para murid berhamburan dari kelas menuju halaman sekolah. Jisung sudah terlihat bersama Chenle berjalan beiringan seperti biasa sambil bercengkrama.

"Oppa!!" Teriak Lami berlari menghampiri Jisung lalu menubruk tubuh Chenle hingga sedikit menjauh dari Jisung.

"Daddy dan mommy ku belum menjemputku. Boleh kah aku meminta mu untuk menungguku sampai aku di jemput?" Ucap Lami dengan wajah memohon.

Jaemin dan Hyunjin menyeritkan dahi nya saat melihat seorang gadis bergelayut manja di lengan Jisung.

"Putraku sudah mempunyai kekasih rupanya" Celetuk Hyunjin.

Jaemin memukul lengan Hyunjin "Kau berbicara sembarangan. Siapa tau itu teman sekelas nya".

Hyunjin mengusap tangan nya yang ngilu "Tapi lihat Nana, gadis itu sangat menempel pada Jisung. Ah kasian keponakan ku Chenle"

Jaemin langsung memberikan tatapan menusuk pada Hyunjin membuat Hyunjin bergidik ngeri dan lebih membungkam mulut nya.

"Lele-ya!!!" Pekik Ten melambaikan tangan nya dari dalam mobil.

Senyum Chenle mengembang saat melihat Ten dan Doyoung berada di mobil Ten.

"Aku duluan Jisungie. Grandma ku sudah menjemputku. Bye~" Ucap Chenle segera meninggalkan Jisung bersama Lami.

Jisung menghela nafas nya saat Lami tidak melepaskan rangkulan tangan nya di lengan kanan nya. Jisung sudah melihat mobil Ten yang meninggalkan luar gerbang sekolah. Ahh Jisung merasa tidak enak hati pada Chenle hari ini.

"Lami-ya!!" Pekik Jeno melambaikan tangan nya keluar dari mobil.

Lami mengerucutkan bibir nya. Ia kira Jeno akan lama menjemputnya. Lami kan bisa sedikit lama untuk bermodus pada Jisung.

"Kau sudah di jemput. Pergilah" Ucap Jisung.

"Ayok bersama. Kau juga pasti akan menyapa daddy ku kan" Ucap Lami menarik tangan Jisung.

Jisung menghela nafas pasrah.

"Terima kasih Jisungie, sudah menemani Lami sebelum aku menjemputnya" Ucap Jeno saat mereka berada di depan Jeno.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang