열여섯

15.3K 1.9K 309
                                    

||

Be update tiap hari nih hehe. Ramein dong🤭

||

"Aku pulang" Ucap Jisung masuk ke dalam rumah.

Jaemin langsung berdiri dari duduk nya dan menunggu Jisung menghampiri nya.

"Darimana saja kau Jisungie?! Kenapa pulang terlambat?!" Sentak Jaemin saat Jisung sudah berada di ruang tengah.

"Nana jangan mengasari nya" Ucap Hyunjin.

"Diam Hyunjin. Akhir-akhir ini Jisung sering pulang terlambat! Jawab buna, Na Jisung!".

"Maaf buna, Ji ada kelas tambahan-".

"Berani membohongi buna? Buna sudah menelepon wali kelas mu dan dia mengatakan jika hari ini tidak ada murid yang mengikuti kelas tambahan! Kau!" .

Jaemin hendak memukul Jisung namun di tahan oleh Hyunjin.

"Masuk ke kamar mu Ji" Ucap Hyunjin.

"Hwang!! Jangan ikut campur! Jisung harus di beri pelajaran!".

Hyunjin memberikan kode pada Jisung untuk segera pergi ke kamar nya.

Jisung menunduk merasa bersalah lalu beranjak ke kamar nya.

"Hyunjin!! Aku belum selesai memarahi nya!" Sentak Jaemin menghempaskan tangan nya.

"Tidak dengan memukul nya Jaemin! Semarah apapun kau, kau adalah ibu nya. Tidak baik kau memukul anak mu sendiri!" Tegur Hyunjin.

Jaemin menghela nafas nya "Aku khawatir Hyunjin. Aku cemas, aku takut Jisung bertemu dengan dia".

"Tenangkan fikiran dan perasaanmu. Jangan libatkan Jisung. Biar aku yang menemui nya" Ucap Hyunjin mengusap bahu Jaemin lembut kemudian pergi ke kamar Hyunjin.

Jaemin menghela nafas panjang, mendudukan diri nya kembali di sofa dan memijit pelipis nya yang pening.

Hyunjin masuk ke dalam kamar Jisung. Jisung sedang duduk di tepi tempat tidur nya masih menggunakan seragam sekolah nya.

Hyunjin tersenyum hangat, menutup kamar Jisung dan duduk di samping Jisung. Menepuk pundak Jisung beberapa kali.

"Maafkan buna mu tadi sempat bersikap kasar padamu" Ucap Hyunjin.

Jisung menatap Hyunjin dengan sedih.

"Itu karena kesalahan Ji ayah. Buna berhak memarahi Ji karena Ji salah" Ucap Jisung dengan nada bersalah.

Hyunjin menggelengkan kepala nya.

"Semarah apapun orang tua pada anak nya. Tindakan kekerasan sangat buruk. Kau memang bersalah tapi sebaik nya di selesaikan dengan fikiran yang dingin. Buna mu sedang memanas, fikiran nya sedang kacau, dan sedang mencemaskan mu".

"Kenapa pulang terlambat hingga membohongi buna? Bahkan pesan ayah pun tidak di balas". Lanjut Hyunjin.

"Maaf ayah. Ji tadi bertemu dengan seseorang, Ji tidak tega untuk meninggalkan nya karena keadaan nya sedang kacau" Ucap Jisung.

"Keadaan buna mu juga tadi sangatlah kacau Ji. Tidak melihat bagaimana mata buna mu yang membengkak karena menangis?".

Jisung menatap Hyunjin terkejut.

"Buna menangis?".

Hyunjin mengangguk.

"Siang tadi buna menelepon ayah sembari menangis. Ayah langsung menghampiri buna mu. Dan kau tau siapa alasan buna mu menangis?".

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang