열하나

17.1K 2.2K 370
                                    

||

Alur cerita nya lambat emang ya?? Maaf yaa kalau ngebosenin. Nanti bakalan be unpub dulu buat benerin alur nya biar ga lambat banget🙏

||

Situasi yang buruk bagi Jaemin. Tiba-tiba saja restoran nya ramai pengunjung disaat musim dingin ini. Belum lagi stok bahan makanan tiba-tiba saja menipis. Dan Jaemin harus turun tangan langsung membeli semua bahan makanan nya.

Dan sekarang, Jaemin tampak kesusahan membawa semua belanjaan nya dengan mantel tebal yang melekat di tubuh nya.

"Uhh aku sangat menyesal menolak bantuan Lia tadi" Ucap Jaemin membenarkan kantong kresek di kedua tangan nya.

"Dan bodoh nya aku tidak membawa mobil. Na Jaemin kau memang sangat bodoh" Rutuk nya pada diri nya sendiri.

Jaemin melangkah di atas tumpukan salju sambil membawa beberapa kantong kresek.

"Hai manis, perlu bantuan?" Ucap seorang laki-laki bersama dua teman nya menghalangi jalan Jaemin.

Jaemin menghela nafas nya, menatap kesal pada tiga orang yang menghalangi jalan nya.

"Minggir!" Ucap Jaemin hendak melangkah namun di halangi.

"Eyy galak sekali si cantik ini".

Jaemin membelakkan mata nya.

"Dasar manusia tidak berguna!! Minggir!! Atau aku teriak" Ancam Jaemin.

"Teriak saja cantik, disini tidak ada orang selain kita".

Jaemin menendang satu orang diantara nya dan berlari susah payah menerjang salju.

"Astaga kenapa hari ini sial sekali!" Ucap Jaemin terus berlari kesusahan.

Tiga orang pria itu tertawa mengikuti langkah Jaemin.

"Mau kemana manis? Kita hanya ingin memberi bantuan padamu tapi kau malah menghindar".

"Tolooongg!!" Teriak Jaemin.

Namun sayangnya tidak ada orang sama sekali di gang yang Jaemin lewati.

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan. Mana mungkin aku meninggalkan belanjaan ku-"

Bruukk.

Jaemin menubruk tubuh seseorang, tubuh nya di dekap hingga kepala nya menempel dengan dada bidang orang tersebut.

"Diam lah, aku akan melindungimu" Bisik orang itu.

Jaemin mengerjapkan kedua mata nya.

"Hei, siapa kau?" Tanya salah satu dari pria tadi.

"Kalian ini segerombolan pemuda tidak punya kerjaan mengganggu orang lain" Ucap orang itu.

"Hei, ucapan mu membuat kami tidak nyaman!".

"Pergilah sebelum ku habisi kalian. Dia istriku, jangan mengganggu nya!" Ancam orang itu.

Ketiga orang itu melihat sebuah pin di jas hitam milik lelaki itu. Mereka tau pin itu adalah lambang perusahaan terkenal di korea selatan.

"Lebih baik kita pergi dari pada berurusan dengan pemilik perusahaan terkenal itu" Ucap salah satu nya.

Mereka pun beranjak meninggalkan tempat.

Jaemin menarik tubuh nya dari dekapan orang itu. Namun orang itu semakin mengeratkan pelukan nya.

"Lepaskan aku Jeno. Mereka sudah pergi" Ucap Jaemin dingin.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang