삼십이

14.5K 2.1K 288
                                    


||

Be pengen open Q&A deh wkwk. Pada setuju ga sih??? Pengen lebih deket sama kalian🥺🥺

||


"Haechanie, sudahlah biarkan anak mu makan pudding ini dulu. Bukankah Chenle merindukan pudding buatan Renjun?" Ucap Mark.

Haechan menghela nafas nya menoleh pada sang suami.

"Hyung, aku curiga jika Chenle dan Jisung melakukan hal aneh" Ucap Haechan.

Guanlin terkekeh "Mereka sudah besar Haechan".

Haechan memukul kepala belakang Gualin.

"Anak gadis ku masih kecil. Jangan sembarangan kau!!" Garang Haechan.

"LELE LAKI-LAKI MOMMY!!!!" Pekik Chenle dengan suara nyaring nya.

"Sudah-sudah. Lele-ya sini duduk di samping daddy. Abaikan saja pikiran negatif mommy mu itu" Ucap Mark menyuruh Chenle duduk di samping nya.

Chenle melewati Haechan dan duduk di samping Mark. Renjun memberikan potongan pudding cokelat dengan fla vanilla pada Chenle.

"Gomawo mama" Ucap Chenle dengan senyuman andalan nya.

Renjun meremas angin karena gemas melihat senyuman Chenle.

"Sayang, kau lupa kau juga mempunyai anak gadis" Tunjuk Guanlin pada Minhee yang berada di pangkuan.

"Astaga uncle!! Lele ini laki-laki!!!" Pekik Chenle.

Mereka semua tertawa mendengarnya kecuali Haechan yang masih memasang wajah muram.

Jeno menutup pintu kamar Jisung dan menyusul Jaemin duduk di tepi ranjang Jisung. Kedua nya menatap pada Jisung yang memunggungi nya.

"Ada apa Ji?" Tanya Jaemin.

Jisung menghela nafas nya lebih dulu lalu membalikkan tubuh nya menghadap pada Jeno dan Jaemin.

"Paman, bagaimana bisa kau mengetahui tempat tinggal kami disini?" Tanya Jisung pada Jeno.

"Daddy menyusup ke dalam ruangan Guanlin untuk mencaritahu alamat rumah kalian disini" Jelas Jeno.

"Lalu tujuan mu kemari untuk apa?".

"Tentu saja untuk bertemu denganmu dan Jaemin dan meminta maaf kepada kalian".

"Masih berusaha? Tidak lelah kah? Aku sudah menolak mu beberapa kali paman. Kenapa kau tidak menghargai keputusanku?" Tanya Jisung sarkas.

"Ji-".

Jeno meremas tangan Jaemin dengan pelan. Jaemin mengurungkan ucapan nya.

Jisung menatap pada tautan tangan ayah dan ibu nya. Memejamkan mata nya mengatur emosi nya.

"Jika kau tidak ingin memberikan kesempatan pada daddy. Setidaknya tolong maafkan daddy mu ini Jisungie. Daddy akan melalukan semua nya demi kau memaafkan kesalahan daddy. Daddy benar-benar menyesal nak" Ucap Jeno dengan tulus.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang