||
Tiba-tiba gak mood nulis huaaaa
||
Jisung dan Chenle baru saja keluar dari perpustakaan setelah memberikan buku-buku materi yang telah mereka pinjam sebelum hari ujian. Kedua nya melangkah menuju gerbang menunggu jemputan orang tua Chenle. Sedangkan Jisung harus ke goodzone group untuk memperlihatkan hasil karya nya.
"Kau yakin tidak ingin aku temani?" Tanya Chenle.
"Tidak perlu, Chenle-ya. Aku takut menghiraukan mu saat di sana nanti" Balas Jisung.
Chenle hanya mengangguk sebagai respon.
Mobil ayah Chenle - Moon Mark - berhenti di depan kedua nya.
"Daddy" Pekik Chenle riang.
Mark menurunkan kaca samping pintu mobil penumpang.
"Ayok masuk. Jisungie, terima kasih sudah menemani Chenle" Ucap Mark.
"Sama-sama Uncle"
"Kalau begitu kami duluan" Pamit Mark.
Jisung membungkuk sopan saat mobil Mark melaju meninggalkan halaman sekolah.
"Bye Jisung"
Jisung melambaikan tangan nya saat Chenle tersenyum menyembul dari kaca mobil.
Jisung menenteng tas laptop nya, melangkah menyusuri jalan untuk membawa nya ke Goodzone group yang kebetulan tidak terlalu jauh dari sekolah nya. Hanya menempuh dengan waktu 30 menit.
Jisung bersenandung riang sambil menatap sepatu nya yang kadang menendang kerikil kecil.
"Huaaa Mami!!!"
Jisung tersentak dan mencari sumber suara yang membuat nya terkejut. Jisung menyipitkan mata nya saat melihat seorang gadis seusia nya sedang menangis di bangku samping jalan.
Jisung menghampiri gadis itu dan berjongkok di depan gadis itu.
"Apa ada yang terluka?" Tanya Jisung.
Gadis itu mendongkak, ia menatap manik mata indah di depan nya.
"A-aku tersesat. A-aku tidak tau jalan pulang" Ucap gadis itu.
Jisung menyimpan tas laptop nya di samping gadis itu, lalu membuka jaket nya dan menyampirkan nya di tubuh gadis itu.
"Maaf, tapi cuaca nya sedang lumayan dingin" Ucap Jisung.
Gadis itu terpesona. Apalagi dengan wajah Jisung yang sedekat itu dengan nya.
"Kau tau dimana alamat rumah mu?" Tanya Jisung.
Gadis itu menggelengkan kepala nya "Aku hanya tau nama kantor daddy ku"
"Sebutkan nama kantor nya. Siapa tau aku bisa membantu mengantarkan mu kesana" Ucap Jisung.
"Goodzone group" Ucap gadis itu.
Mata Jisung melebar sebentar lalu terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited Love
RomancePenyesalan Jeno yang meninggalkan Jaemin 15 Tahun lalu. "Ketika penyesalan berawa dari kesalahan, akan ada masanya dimana kebenaran yang akan membunuh penyesalan dengan perlahan" - Na Jaemin. "Akulah penyebab rasa sakit yang begitu parah di hatimu...