삼십사

15.8K 2.1K 604
                                    


||

Be udah bikin grup nya nih. Yang mau gabung bisa dm yaa. Nanti be kasih link nya😉

||

"KEJAR JISUNG" Teriak Yuta.

Guanlin dan Mark segera berlari mengejar Jisung.

"JISUNGIE!!" Teriak Mark dan Guanlin.

Jisung terus berlari dengan kaki tanpa alas. Telapak kaki nya tidak merasakan apapun karena semua rasa sakit nya terkumpul di dalam dada nya.

Perasaan Jisung campur aduk. Anatara takut, sedih dan penyesalan.

"Daddy" Lirih nya terus berlari sepanjang jalan menuju bandara.

"GUANLIN AMBIL MOBIL. AKU AKAN MENGEJAR JISUNG!" Teriak Mark.

Guanlin berbalik arah dan segera pergi ke rumah untuk mengambil mobil. Sedangkan Mark terus mengikuti Jisung .

"Ji jangan berlari. Kaki mu berdarah nak!!!" Teriak Mark karena langkah Jisung begitu lebar.

Jiaung menghiraukan teriakan Mark dan terus berlari sambil mengusap air mata nya yang terus menerus turun dari kedua mata nya.

"Daddy, maafkan Ji".

"Tuhan, jangan ambil daddy Jisung".

Duk!.

Ibu jari Jisung berdarah terkena batu yang berada di trotoar. Mark segera berlari kencang dan menunduk di hadapan kaki Jisung.

"Jari kaki mu berdarah Ji. Kita mampir ke apotek dulu" Ucap Mark.

Jisung menggelengkan kepala nya.

"Aku hanya ingin bertemu daddy" Ucap Jisung kembali berlari dengan kaki yang di seret.

Mark mengusap wajah nya kasar dan segera mengikuti Jisung lagi.

"Pakai sandal milik uncle" Ucap Mark memberikan sendal nya pada Jisung.

Jisung menolak nya dan terus berlari.

Tin.. Tin... Tin...

"Jisung ayok naik. Bandara masih jauh" Ucap Guanlin.

Jisung segera naik ke mobil Guanlin di ikuti oleh Mark.

"Jari Jisung luka. Dimana kau menyimpan kotak P3K?" Tanya Mark.

"Ada di belakang hyung" Jawab Guanlin.

Mark segera mengambil kotak P3K yang berada di bagasi belakang.

Mengambil kaki Jisung dan membersihkan nya menggunakan air mineral yang biasa Guanlin stok di dalam mobil.

Bibir Jisung bergetar. Dada nya bergemuruh. Jisung takut, takut tejadi sesuatu pada Jeno. Dan Jisung takut akan menyesal selama hidup nya nanti jika benar-benar terjadi sesuatu pada Jeno.

"Daddy" Isak Jisung.

"Papa cepat bawa mobil nya".

Guanlin mengangguk dan menginjak pedal gas dengan lumayan kencang.

"Pakai sandal mu Ji" Ucap Mark memberikan sandal yang Guanlin bawa dari rumah.

Jisung memakai nya dengan terbalik. Mark hendak memberitahu nya namun mobil Guanlin sudah sampai di halaman bandara.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang