16.9K 2.4K 428
                                    

||

Semoga masih banyak yang minat sama alur nya yaa🥺

||

Pagi ini Jisung sudah siap dengan pakaian casual nya. Kemarin siang diri nya di panggil oleh Jeno untuk bertemu di salah satu cafe dekat dengan kantor Jeno. Jaemin yang baru saja selesai membantu Winwin dan Renjun melihat Jisung menelisik.

"Kau mau kemana Ji?" Tanya Jaemin.

"Ji hari ini ada urusan, buna. Tak apa kan? Hanya sebentar saja" Ucap Jisung.

Jaemin mengangguk "Pergilah. Pulang tepat waktu, ya"

Jisung tersenyum mengangguk antusias. Menghampiri Jaemin dan mencium kedua pipi Jaemin singkat dan segera beranjak keluar rumah.

"Apakah tidak apa-apa, tidak ada yang membantu mu di restaurant Nana?" Tanya Renjun.

"Tidak papa Njun. Aku sudah mempunyai tiga karyawan. Mereka bisa diandalkan" Ucap Jaemin.

"Maafkan aku, aku harus mengurus butik. Banyak sekali yang memesan design ku setelah Guanlin memamerkan hasil gambar ku pada kolega bisnis nya" Ucap Renjun menghela nafas nya.

Jaemin terkekeh kecil. Menepuk pundak Renjun dua kali.

"Jaga kesehatanmu. Dan jangan terlalu lama meninggalkan Minhee" Ucap Jaemin.

Renjun menganggukkan kepala nya "Aku menitipkan Minhee pada Ibu".

"Kalau begitu aku berangkat duluan. Restaurant ku pasti sudah di buka oleh karyawan ku" Ucap Jaemin.

"Yaa hati-hati, Nana"

Jaemin bergumam dan segera beranjak dari dalam rumah menuju mobil nya yang sudah ia parkirkan di depan gerbang rumah.



••••••

"Ini hari libur Jeno-ya. Kau mau kemana?" Tanya Karina sat melihat Jeno sudah berpakaian rapih.

"Aku harus menemui seseorang" Jawab Jeno.

Karina menatap Jeno sambil meemcingkan mata nya. Entah mengapa sejak kemarin Jeno menjadi sedikit dingin pada nya. Apa kah ada sesuatu yang Jeno sembunyikan dari nya?.

"Boleh kah aku dan Lami ikut?" Tanya Karina.

Jeno yang sedang mengancingkan lengan kemeja nya langsung mendongkak menatap Karina.

"Maaf Karina. Ini urusan pekerjaan-"

"Jika urusan pekerjaan kenapa diluar kantor? Dan di jam libur?" Sela Karina.

Jeno menghela nafas nya "Aku tidak ingin berdebat. Aku akan terlambat jika menjawab semua pertanyaan mu itu"

Karina hendak berbicara lagi namun Jeno segera turun dari lantai dua menuju lantas dasar. Beomgyu dan Sungchan yang sedari tadi mendengar perdebatan Jeno hanya diam di balik pilar penyekat antara ruangan.

"Sudah ku bilang kan, jika nenek sihir itu sangat possesif terhadap Jeno hyung" Bisik Beomgyu dengan nada tak suka.

Sungchan menunduk melihat kembaran nya yang mengerucutkan bibir nya kesal sambil melihat Karina yang sudah masuk kembali ke kamar nya.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang