이십육

14.6K 1.9K 220
                                    


||

Kemaren tuh mau double update tapi malahan kelupaan wkwk.

||

Keluarga Jung duduk di sofa ruang utama. Mereka terdiam dengan fikiran masing-masing. Jeno masih enggan untuk di obati padahal Taeyong dan Beomgyu beberapa kali menawarkan diri untuk mengobati luka Jeno namun Jeno selalu menolak nya. Dan kini pandangan Jeno kadang menajam kadang sedih menatap kosong pada benda di depan nya.

Keluarga Na membawa Jisung turun dari lantai dua. Lucas menggendong Jisung dengan Jungwoo yang memegang infusan milik Jisung. Sedangkan Jaemin di papah oleh Haechan. Guanlin membawa kursi roda Jisung.

Jeno menatap pada keluarga Na yang sedang menuruni tangga. Jeno hendak mendekat namun suara Yuta membuat nya terpaku di tempat.

"Jangan mendekat" Ucap Yuta tegas.

Jeno hanya mampu menatap sedih pada Jisung yang memalingkan wajah nya di gendongan Lucas. Jaemin menatap Jeno. Sudut bibir Jeno lebam dan ada darah yang mengering, begitu juga dengan hidung nya yang memerah juga terdapat bekas darah kering. Tangan kiri nya yang memegang tangan kanan yang seperti nya terkilir pikir Jaemin.

"Ibu, boleh kah aku mengobati Jeno lebih dulu" Ucap Jaemin saat mereka sudah mengijakan kaki di lantai satu.

Winwin menatap kearah Yuta. Yuta menulikan pendengarannya dan membantu Jisung untuk duduk di kursi roda.

"Ayah" Panggil Winwin lembut menepuk pundak Yuta.

"Kita harus pergi sekarang" Ucap Yuta menghiraukan panggilan Winwin.

Jeno berjalan tertatih mendekati keluarga Na.

"Kubilang jangan mendekat!!" Sentak Yuta menatap tajam pada Jeno.

Jeno bersimpuh di lantai tepat di hadapan kursi roda Jisung. Jisung segera memalingkan wajah nya menahan gejolak dari dalam hati nya.

Jaemin menyembunyikan wajah nya di cekukan leher Haechan. Haechan mengelus punggung Jaemin menenangkan nya.

"Jisungie, tak apa jika kau tidak mau memaafkan ku. Itu memang pantas untuk ku. Tapi ku mohon, panggil aku daddy sekali saja. Aku merindukan putraku..." Lirih Jeno mendongkak menatap Jisung.

Jisung menutup mata nya.

"Bagaimana kau bisa merindukan anak yang kau anggap tidak pernah hadir di dunia ini?" Ucap Jisung begitu dingin.

Jeno memegang dada nya yang terasa nyeri karena ucapan Jisung.

"Minggir Jung Jeno" Ucap Yuta mendorong pelan kursi roda Jisung.

Jeno menggelengkan kepala nya.

"Paman, aku mohon berikan aku kesempatan satu kali untuk menebus kesalahanku" Ucap Jeno menatap Yuta dengan memohon.

"Keputusan ada pada cucu ku" Jawab Yuta dingin.

Jeno menggenggam tangan Jisung dengan tangan kiri nya.

"Jisungie, aku memang ayah yang buruk. Tapi aku juga seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan. Aku mengakui kesalahanku dan mencoba untuk meminta maaf padamu dan meminta kesempatan untuk memperbaiki semua nya. Tuhan saja maha pemaaf nak. Apakah kau tidak ingin memaafkan daddy mu ini?" Tanya Jeno lirih.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang