16.3K 2.1K 199
                                    

||

Be triple update hari ini, karena besok bakalan sedikit sibuk hehe

||

"Aku pulang" Ucap Jisung masuk ke dalam rumah.

Winwin menghampiri Jisung dan membantu melepaskan mantel Jisung.

"Kenapa kau pulang terlambat Ji?" Tanya Winwin.

"Maaf nena, aku tadi bertemu seseorang yang ku kenal saat akan pulang jadi aku mengobrol dengan nya sampai aku lupa waktu. Dimana Mama, Papa dan Minhee?".

"Papa mu kan sudah membeli rumah untuk keluarga kecil nya. Pagi tadi mereka sudah pindah ke rumah baru mereka" Jelas Winwin.

Jisung hanya menganggukan kepala nya.

"Kau sudah makan malam?" Tanya Winwin.

"Sudah nena".

"Dimana buna?" Tanya Jisung.

Winwin menghela nafas nya. Yuta menuruni anak tangga dan berdiri di depan Jisung dan Winwin.

"Buna mu belum makan malam Ji. Sore tadi buna mu mengurung diri di kamar. Mina bilang ada seorang laki-laki  yang menemui buna mu sore tadi dan membuat buna mu pulang lebih awal hingga sekarang belum juga keluar kamar nya" Jelas Yuta.

Mata Jisung terbelalak "Buna belum makan malam?".

Yuta dan Winwin mengangguk.

"Bujuklah buna mu. Kau tau kan buna mu mudah sekali sakit jika telat makan" Ucap Winwin mendorong pelan punggung Jisung.

Jisung mengangguk dan melangkah menuju kamar Jaemin.

Jisung mengetuk pintu berwarna gading itu.

"Buna, ini Ji" Ucap Jisung mengetok pintu kamar Jaemin.

"Buna, nena dan grandpa bilang buna belum makan malam. Mau Ji buatkan sesuatu? Buna jangan tidur dengan perut kosong".

"Buna, Ji mohon buka lah. Bicaralah dengan Ji-".

Suara kunci terbuka membuat Jisung menggerakan knop pintu kamar Jaemin. Mendorong nya pelan dan masuk ke dalam kamar Jaemin.

Jaemin mendudukan tubuh nya di sofa single berwarna merah di tepi jendela kamar nya. Menatap langit yang gelap dan butiran salju yang turun dari langit.

Kedua mata nya membengkak, hidung nya memerah, bahkan bibir nya pun pucat.

Jisung berlutut di depan Jaemin, memegang kedua tangan Jaemin mengusap tangan dingin itu dengan kedua ibu jari nya.

"Buna" Panggil Jisung.

Jaemin menunduk menatap putra semata wayang nya. Kedua tangan nya menangkup kedua pipi Jisung.

"Buna mau Ji buatkan apa? Buna harus makan, wajah buna pucat" Ucap Jisung.

Jaemin menggelengkan kepala nya pelan.

"Ada yang ingin buna katakan padamu" Ucap Jaemin.

Jisung menganggukan kepalan nya samar. Memposisikan diri nya mendengar apa yang akan Jaemin ucapkan.

"Na Jisung, bagaimana jika ayah kandung mu mencari mu saat ini?" Tanya Jaemin tiba-tiba.

Jisung menyeritkan dahi nya.

"Apa yang buna katakan? Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak membahas perihal laki-laki pecundang itu?" Tanya Jisung dengan nafas memburu.

"Tapi bagaimanapun juga, dia ayah kandung mu nak" Ucap Jaemin.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang