•Part 33

110K 13.1K 1.1K
                                    

Aeera sakit

Vote dulu yuk, sebelum baca. Cuman satu detik kok.

Udah?

Happy Reading

Paginya, karna hujan-hujanan Kemarin malam. Aeera jatuh sakit. Membuat satu keluarga panik bukan main. Daddy Alenzo yang awalnya akan pergi keluar negeri karna urusan bisnis tidak jadi saat mendengar kabar bahwa putri satu-satunya itu jatuh sakit. Begitu juga dengan Oma gina dan Opa Edward yang masih stay didalam kamar Aeera, menjaga cucu satu-satunya mereka itu.

Jika kalian ingin bertanya dimana Tante Loren dan Zara berada, mereka sedang berolahraga pagi di halaman belakang setelah menjenguk Aeera sebelumnya.

Mommy Ayla yang tidak kalah panik juga sudah menghubungi Theo beserta teman-teman Aeera. Tetapi mereka masih dalam perjalanan.

Mommy Ayla menatap Aeera yang masih terbaring lemas diatas kasur dengan hidung dan mata memerah.
"Makan dulu yuk honey. Buburnya belum kamu makan sesuap pun" ujar mommy Ayla.

"Nanti aja mom, Aeera belum makan" ujar Aeera.

"Jangan dipaksa Ayla, tunggu saja si Theo-theo itu sampai dulu. Biarkan dia yang menyuapi Aeera" ucap opa Edward dengan intonasi datarnya.

Meski begitu, Opa Edward masih tetap duduk santai di sofa kamar Aeera tanpa berniat keluar dari kamar cucunya. Dengan ditemani laptop dan teh hangat tentu saja.

Mau tak mau, mommy Ayla mengagguk saja. Ia menoleh pada suaminya yang sedang duduk dikasur Aeera sembari bersandar di headboard. Daddy Alenzo dengan pelan mengelus rambut Aeera.

"Jika Kemarin kamu mendengarkan daddy, kamu tidak akan sakit begini" ujar Daddy Alenzo dingin.

"D-daddy jangan ngomel dulu. Aeera lagi sakit ini lho"

"Siapa peduli?" Tanya Daddy Alenzo datar.

Aeera hanya bisa menggerutu dalam hati. Dari tadi Daddy-nya ini ngomel Mulu.

"Apa Theo sudah sampai ya?" Tanya Oma gina.

"Belum kayaknya mom."

Aeera menoleh pada mommy Ayla, "mom, kok Aeera kepengen es krim yaa?"

"Jangan macam-macam Aeera! Kamu lagi sakit" jawab Oma gina dan daddy Alenzo bersamaan.

"Yaudah" ucap Aeera pasrah.

"Berikan saja, tapi hanya dua sendok. Tidak boleh lebih. Jika tidak mau tidak udah makan es" ujar Opa Edward datar. Ia jadi tidak tega mendengar ucapan pasrah Aeera.

"Mau! Aeera mau. Pengen nyicip aja mom" ujar Aeera yang dibalas decakan malas oleh Daddy Alenzo

"Yaudah, bentar mom ambil dulu" ucap mommy Ayla berjalan keluar kamar.

"Aeera?" Panggil Opa Edward

"Ya Opa?"

"Apa ada bagian tubuh kamu yang nyeri?" Tanya opa Edward menatap Aeera.

Sontak Aeera langsung menggeleng pelan, "gak ada kok. Cuman lemes aja"

Opa Edward menatap seksama tubuh Aeera yang terbaring lemas itu dari tempat duduknya. Walau tidak bisa melihat wajah pucat Aeera, tapi ia yakin bahwa Aeera bisa sembuh dengan flu nya itu.

Tak lama kemudian bunyi ketokan pintu kamar Aeera terdengar, Membuat semua perhatian menatap kearah suara.

Ceklek'
Theo, cowok itu dengan pelan menyembulkan kepalanya menatap ruangan Aeera yang cukup ramai itu sesaat, baru lah ia masuk dengan pelan.

Antagonis Supporting CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang