•Part 13

148K 16.8K 659
                                    

Happy reading ✨

Esok paginya, setelah kejadian dimana Violet berulah, seperti yang direncanakan oleh Cherly dkk karna mereka akan memberi pelajaran kepada cabe-cabean sekolah yang diyakini sudah mengadu pada Nathan bahwa Cherly membully Zara ditoilet.

Selama itu juga Aeera tidak ingin berurusan atau bertemu dengan Theo. Di via telepon ataupun Chat. Apalagi bertemu langsung. Ia masih marah pada Theo.

Gadis-gadis cantik itu berjalan beriringan dengan gaya angkuh mereka. Seperti biasa, bagaimana pun sifat baiknya membela Aeera kemarin, Cherly tetaplah Cherly. Ia akan membully orang-orang yang menurutnya sangat tidak berguna dan meresahkan baginya. Dibantu para sahabat-sahabat nya tentu saja.

"Mereka beneran ada ditoilet kan?" Tanya Cherly yang berjalan didepan mereka tanpa menatap mereka saat bertanya.

"Biasanya ada kok, kalau nggak ada kita kekelas mereka aja. Gue tau kok kelas mereka" ucap keyzia yang setia menggandeng lengan Aeera.

"Masa iya kita ke kelasnya sih? Nggak elit banget mau bully tapi harus keliling-keliling dulu!" Ucap fanya.

Cherly terdiam, ia juga yaa, ngapain mereka harus cari-cari orang yang meresahkan seperti itu. Kayak orang penting aja.

"Berisik deh, coba aja cari dulu di toilet" ucap Aeera menengahi keluhan sahabatnya.

"Iya deh, iya. Anak Daddy selalu benar" jawab Cherly dari depan. Keyzia terkekeh membuat Aeera menyengat malu.

🦋🦋🦋

Brak'
Cherly menendang pintu toilet seperti biasanya. Ia tersenyum miring melihat siapa yang ia cari akhirnya ada. Cherly bersedekap dada menyandarkan kepintu toilet.

"Bagi yang merasa cantik, keluar dulu yuk!" Ujar keyzia melepaskan gandengan tangannya dari Aeera. Ia bertepuk tangan seperti guru TK yang sedang mengajari anak-anak nya

"Sebaliknya, bagi yang merasa dirinya belum pantas dibilang cantik, mending disini dulu deh, kita mau ngomong sesuatu. Yang penting itu nggak ada hubungannya dengan kecantikan" ujar keyzia panjang lebar.

"Bacot Lo key" ketus Aurel berjalan maju. Gadis itu mendorong orang-orang yang tidak penting Untuk segera keluar dari toilet.

"Keluar gue bilang!" Bentak Aurel saat seorang gadis menolak keluar. Padahal teman-temannya udah pada keluar semua.

"CK, Lo emang burik sih, tapi gak papa lah pede untuk keluar dari sini" ucap keyzia asal.

Namun gadis itu menolak untuk keluar, "bentar ih, gue mau pake lipstik!" Ucap gadis itu.

Aurel yang melihatnya geram sendiri. Ia menoleh kebelakang menatap Cherly yang masih santai berdiri bersandar di pintu toilet bersama Aeera. "Cher, tolongiiinn" rengek Aurel putus asa.

Cherly yang melihat itu menatap Aurel datar. Ia menoleh pada fanya yang sudah bersedekap dada menghalangi 7 siswi cabe-cabean yang mereka cari tadi.

Kemudian ia menoleh menatap gadis yang menolak untuk keluar dari toilet tersebut.
"Ayu, Lo keluar atau mau gue bully juga Lo sekalian disini bareng manusia-manusia yang merasa cantik itu?" Ucap Cherly dengan nada tenang namun tajam. Ia menunjuk dengan dagunya kearah siswi-siswi yang ditahan fanya.

Ayu tersentak, ia gelagapan, "i-iya iyaa. Gue k-keluar. Pintu toiletnya dimana sih?. Ehh. Disana ternyata. Hehe" ujar ayu langsung keluar dari toilet tanpa aba-aba.

"Awas dulu Lo" ujar Aeera menarik Cherly dari pintu. Lalu menutup nya.

Cherly tersenyum miring menatap siswi-siswi itu, "let's play the game"

Antagonis Supporting CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang