•Part 08

160K 18.5K 991
                                    

Hai🦋

Aku Minta Waktunya Sebentar Buat Vote Sebelum Lanjut Dong.

Udah?

Happy reading guys 💙

Daddy Alenzo tertawa mendengar ucapan Aeera, "maaf, enggak lagi deh. Mommy kamu kalau cemburu galak"

Aeera melerai pelukan mereka. Ia menoleh kebelakang Daddy nya melirik mobil hitam itu.

"Daddy datang sendirian?" Tanya Aeera

Daddy Alenzo mengagguk, "iya sendiri"

Aeera mengagguk paham. Ia menggandeng tangan Daddy nya untuk segera masuk. Dikoridor Aeera bertemu dengan sahabatnya.

"Holla om" sapa fanya. Yang diikuti yang lain.

Daddy Alenzo mengagguk tersenyum tipis, "apa kabar fanya, Aurel, keyzia dan kamu Cherly?"

"Baik om" jawab mereka serentak.

Daddy Alenzo kembali mengagguk singkat. Ia menatap putrinya dari samping.

Aeera menoleh, langsung tersenyum, "ayo dad. Aeera antar ke Aula" ajaknya.

"Gue duluan ya guys, bye"

"Bye-bye"

Masih dengan menggandeng lengan Daddy nya, Aeera tersenyum manis mengajak Daddy Alenzo untuk mengobrol.

Daddy Alenzo tersenyum hangat. Begini ternyata rasanya jika digandeng oleh putri sendiri. Ia pernah melihat beberapa kolega bisnis nya menggandeng anak perempuan mereka ke acara formal. Tapi saat itu ia sendiri yang tidak pernah mengajak putrinya untuk ikut dengan alasan repot.

Aeera terus saja berceloteh sepanjang jalan dengan Daddy-nya yang mendengarnya tanpa bosan sedikit pun. Ia rasa mendengar cerita dari tuan putrinya tidak buruk juga. Karna ini pertama kalinya mereka sedekat ini.

"Dan Daddy tau?. Aeera kesal sama Theo. Dia yang mulai tapi Dia yang marah karna cemburu, sampai-sampai tangan Aeera merah karna dicengkeram sama Theo." Ujar Aeera panjang tanpa sadar.

Daddy-nya terkejut mendengar ucapan Aeera. Theo? Menyakiti anak gadisnya?. Dan itu hanya karna cemburu?

"Theo kasarin kamu?" Tanya Daddy Alenzo menatap intens putrinya.

Aeera menggeleng, "gak papa Daddy. Theo nggak sengaja juga. Kalo cemburu Itu tandanya dia sayangkan sama Aeera?"

Daddy Alenzo tersenyum. Ia tahu cucu dari pemilik sekolah ini mencintai Aeera tulus. Ia bisa melihatnya.

Anak dan ayah itu kembali melanjutkan langkah mereka menuju Aula yang disebutkan.

Sesampainya mereka disana, Aeera mengarahkan Daddy-nya untuk duduk disalah satu kursi yang masih kosong.

"Kamu nggak duduk?" Tanya Daddy Alenzo menatap anaknya.

Aeera menggeleng, "gak dad. Aula ini khusus orang tua yang duduk. Aeera kekelas yaa?"

Daddy Alenzo menghembuskan nafas berat menatap sekitar orang- orang yang banyak memperhatikan interaksi ia dan anaknya.

Lalu menoleh pada Aeera kembali, "jadi, Daddy sendiri disini?"

Aeera terkekeh melihat ketidaknyamanan Daddy-nya, "iya, tapi Daddy bisa ajak om eldrick? Apa mungkin dia mau?"

Akhirnya Daddy Alenzo itu tersenyum mengagguk, "akan Daddy telpon dia kesini"

"Kalo gitu Aeera duluan dad"

Daddy Alenzo tersenyum tipis, "kalau ada yang menggangu mu, telpon Daddy saja, ok?"

Antagonis Supporting CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang