SPECIAL PARTS (6)

40.7K 4.4K 141
                                    

Zea melangkah kakinya menuju dimana Nathan berada, seperti kata Jingga tadi. Di dekat pembatasan rooftop. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan dimana cowok kaku itu stay.

"Lo dari tadi pagi bolos yo?"

"Hm"

Samar-samar, Zea mendengar percakapan antara Gevan dan Theo. Dengan pelan, gadis mungil itu berjalan menuju arah suara terdengar.

"Aeera tau?"

"Nggak" jawab Theo singkat.

"Haha, kalau dia tahu?"

"Di diemin seharian mungkin." Jawab Theo yang terdengar santai.

"Gue kasih tahu Aeera, Sabi kali ya."

"Ck, Diem lo anj!"

"Yaudah, sebagai gantinya. Lo traktir gue sehabis latihan nanti." Bujuk Gevan jahil.

"Ck, terserah."

Suara perbincangan mereka, semakin terdengar jelas kala Zea mendekat kearah pembatas rooftop.

Saat sudah didepan mata, Zea secara spontan mencari keberadaan Nathan. Dan gotcha! Ia melihat Nathan disana.

Terlihat Nathan yang tampak santai menghisap rokoknya di pagar pembatas rooftop. Matanya memandang kearah luar yang mana sudah mendung karna hujan. Suara gemuruh petir tidak membuat Nathan bangkit dari sana, malah ia merasa seakan tidak terjadi apa-apa.

"Loh, Zea? Sejak kapan disini?" Suara Gevan sontak membuat langkah gadis itu berhenti.
Semua pandangan menuju kearah Zea yang menyengir canggung. "Hehe, hai kak. Zea mampir bentar ya." Ujar gadis itu.

Nathan awalnya cukup terkejut, melihat kedatangan gadis itu. Tapi kembali menormalkan ekspresi datarnya. Ia kembali menatap kedepan.

"Oh, gak papa kali. Santai aja."

"Lo kesini sendiri? Cewek gue mana?" Tanya Theo tiba-tiba. Melihat biasanya jam istirahat, Aeera sudah kesini menghampirinya untuk makan siang bersama.

"Oh, kak Aeera sama temen-temennya ada di kantin kak. Mereka lagi makan." Jelas Zea.

"Oh ya? Thank's. Gue cabut dulu." Setelah mengatakan itu, Theo berbalik pergi dari sana.

"Weh, gue ikut." Disusul dengan Zidan.

"Lo gak ikut?" Tanya Fhares pada Gevan.

Gevan menatap Zea dan Nathan secara bergantian. Lalu kemudian mengangguk. "Ya, gue ikut."

Tinggallah Zea dan Nathan dirooftop. Zea menoleh pada Nathan. Cowok itu tampak santai menghisap rokoknya.

"Kak Nath.. Zea mau ngomong." Lirih gadis itu.

Tak ada respon dari Nathan membuat Zea meniatkan untuk melangkah menuju cowok itu.

Merasa Zea berjalan kearahnya. Cowok itu dengan spontan mematikan rokoknya. Menginjak Putung rokok itu hingga tidak mengeluarkan bara api lagi.

Zea menunduk. Dengan pelan ia duduk disamping Nathan yang kebetulan kosong. Meletakkan minuman jus jeruk bawaannya tadi diatas paha cowok itu dengan pelan.

Nathan menunduk bingung menatap jus itu sekilas, lalu beralih menatap Zea lekat hingga membuat Zea sendiri gugup.

"Ngapain kesini?" Tanya Nathan cuek.

Masih dalam keadaan menunduk, Zea menjawab dengan pelan. "Mau ketemu kak Nath. Zea mau minta maaf. Maaf udah bikin kak Nath kesel, Zea gak sengaja bikin kak Nath kesel kemarin. Serius."

Nathan diam tidak menjawab. Tangannya meraih minuman yang dibawa Zea tadi untuknya. 'jus jeruk?' batin Nathan.

Nathan meraih jus itu Ia perlahan membuka tutup botol jus-nya. "Lo berani natap temen gue tapi gak berani natap gue?" Tanya Nathan datar saat melihat Zea yang masih menunduk. Cowok itu mulai meneguk jus-nya pelan.

Antagonis Supporting CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang