SPECIAL PARTS (8)

39.3K 4.1K 51
                                    

Theo menggeleng, menolak untuk menjawab pertanyaan dari Fanya. Theo mengusap kepala Aeera halus Dengan perlahan ia menunduk, mendekatkan bibirnya pada telinga Aeera. "Jangan lama-lama ngambeknya." Bisik cowok itu sembari menepuk sayang puncak kepala Aeera, lalu pergi dari sana.

Aeera mematung. Ia dengan cepat menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, terlihat telinga gadis itu sudah memerah.

Zidan melongo, begitupun dengan yang lainnya. "Woi? Mau kemana Lo?" Teriak Zidan saat ia kembali ditinggalkan Theo.

"Ikut aja lah." Ujar Fhares sambil bangkit dari duduknya.

Gevan melirik Aurel yang juga sedang menatapnya dari tadi. Gevan tersenyum miring saat melihat Aurel langsung mengalihkan pandangannya. "Gue duluan." Pamit cowok itu menyusul Fhares yang lebih dulu pergi.

"Lah gua?" Tunjuk Zidan pada dirinya sendiri.

"Lo mending cabut juga deh. Kalau lo mau ikut ngumpul disini, tukar dulu celana Lo sama rok. Lo sendiri yang cowok disini soalnya." Jawab Cherly sarkas.

Zidan tersenyum manis. "Sehari gak denger suara ketus Lo, gue gak tenang Cher." Ujar Zidan.

"Udah sanaaa ih! Ngeselin Lo!" Ketus Cherly.

Zidan tersenyum miring melihat telinga Cherly yang sudah memerah. Cowok itu berdiri, menyugarkan rambutnya. Lalu terkekeh geli menunduk menatap Cherly. "Yaudah, gue pergi. Kalau kangen chat aja, kalau perlu telpon. Dengan senang hati gue respon." Ucapnya santai lalu berbalik pergi dari sana.

"Sialan." Gumam Cherly sambil menunduk menahan senyum.

"Udah, udah, udah! Hush, hush, hush." Fanya melambaikan tangannya mengusir hawa hawa ke-uwuan yang tertinggal. Gadis itu mengubah suasana yang tadinya horor kembali normal.

"Kenapa?" Tanya Fanya saat semua sahabatnya menatap dirinya.

🤍🤍🤍

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 20 menit dari tadi. 5 orang gadis mostwanted disekolahnya itu berjalan beriringan menuju parkiran sekolah.

"Pokoknya kita harus ikut kemah bareng ya." Ucap Keyzia menoleh kesamping pada Aeera.

Aeera mengangguk saja. Karena sudah dari tadi Keyzia bertanya begitu padanya.

"Janji ya Raa, Aurel juga."

"Iya Key." Jawab Aeera dan Aurel bersamaan.

Keyzia terkekeh halus mendengarnya. "Itu Mulu yang Lo bahas Key." Ujar Cherly pelan.

Sesampainya diparkiran, Nathan dkk sudah standby menunggu disana. "Ngapain aja sih kalian? Lama bat. Udah mau hujan lagi nih." Keluh Jingga.

"Sorry. Tadi sempet ke toilet." Jawab Cherly.

Cherly berdecak kesal saat Zidan sudah duduk santai menyandar didepan mobilnya. Cowok itu bahkan tersenyum manis tanpa dosa.

"Minggir, gue mau pulang." Ucap Cherly datar menatap Zidan.

"Gue nebeng."

"Lo kan bawa motor anjir. Mana bisa."

"Oh, iya ya..." Seketika Zidan mengingat motor sport miliknya yang masih rapi terparkir.

"Yaudah, gue kawal aja lo sampe pulang sama motor gue. Dan besok Lo gak usah bawa mobil lagi, besok gue yang jemput." Ucap Zidan serius menatap Cherly intens.

Cherly melongo. "Mana bisa-"

Cowok itu masih menatap Cherly menunduk karna gadis itu lebih pendek darinya. "Ssst, gak ada bantahan. Okay?" Potong Zidan cepat.

Antagonis Supporting CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang