EXTRA PART (1)

103K 10.7K 474
                                    

MAAF UNTUK SEMUA PEMBACA ATAS KETIDAKNYAMANANNYA KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN.

Jika berminat membeli novelnya, bisa kunjungi link di bio Instagram @thr.feanshley. di novel yang sudah diterbitkan ini akan banyak bonus chapter yang tidak di tampilkan di Wattpad, terimakasih.







🦋🦋🦋

Malam harinya, dikediaman rumah Aeera.
Seluruh anggota keluarga berkumpul untuk makan malam. Tidak ada lagi gangguan pelakor atau lainnya. Kini suasana benar-benar tenang. Tidak ada pengganggu lagi.

Aeera makan dengan lahap tentu saja. Makanan adalah segalanya. Hehe.
Tetapi suasana canggung masih sedikit terasa. Aeera sadar, semua keluarganya sudah tau bahwa ia bukan Aeera asli. Walau Opa Edward mengatakan untuk melupakan apa yang terjadi, tapi tetap saja Aeera merasa dirinya harus tau diri.

Ditambah tatapan kecewa yang dilayangkan oleh Daddy Alenzo padanya dulu. Tapi sekarang tidak lagi kok.

"Aeera?" Panggil Daddy Alenzo saat acara makan malam sudah selesai.

"Iya dad?"

"Ada yang kamu inginkan? Akan daddy kabulkan jika ada." Ucap daddy Alenzo.

Aeera menatap wajah daddy Alenzo yang menatapnya lembut. Yang ia inginkan? Apa ya? Sepertinya semua sudah ia miliki.

Tydak bermaksud pamer itu manteman~

"Em,  maksud daddy?"

"Kami semua mau memberikan hadiah untukmu. Itu semua berkat kejujuran mu selama ini. Jika saja kamu tidak memberi tahu bahwa jiwa Aeera sudah tidak ada, kami sampai kapanpun tidak akan tahu." Jelas Opa Edward menatap cucunya lekat.

Aeera menatap daddy Alenzo dan Opa Edward secara bergantian. Ia mulai memikirkan apa yang ia inginkan. "Umm, memelihara kucing yang manis?"

Ucapan Aeera membuat semuanya melongo. "Kucing? Kamu mau kucing honey?"

"Yes, mom."

"Boleh. Besok akan daddy belikan untukmu. Ada yang lain?"

"Tidak Daddy. Itu saja sudah cukup."

"Oke."

Lumayan, buat jadi temannya selama dirumah yang besar ini.

🦋🦋🦋

Aeera memasuki kamar setelah mengobrol santai bersama keluarganya dibawah. Tangannya menutup pintu kamar. Mengingat Theo tadi, kakinya melangkah menuju dimana ponselnya berada. Ia harus berbicara dengan pria itu. Sehabis mengantar nya kerumah, Theo sama sekali tidak mau berbicara dengannya. Mengesalkan!

Saat akan menekan tombol panggilan, Theo lebih dulu menelponnya. Membuat Aeera sedikit tersentak.

Tanpa menunggu lama, Aeera menjawab panggilan itu. Menunggu Theo lebih dulu berbicara diseberang sana.

1 detik

5 detik

10 detik
Belum juga ada suara diseberang sana. Aeera menatap ponselnya. Masih terhubung kok. Kenapa Theo tidak berbicara?

"Halo?" Akhirnya Aeera lah yang lebih dulu memulai percakapan.

"Hm." Jawab Theo singkat.

Aeera tercengang. Itu saja? Ada apa dengan pria itu? "Kamu kenapa sih?"

"Emangnya kenapa?"

"Singkat banget jawabnya."

"Masih nanya?"

Aeera ingat. Ia mulai mencibir "Kamu kekanak-kanakan deh, masa gitu aja marah. Kan yang ngomong suka si Sam. Bukan aku!"

"Iya tau. Siapa suruh mau ngobrol berduaan sama dia?"

"Yaudah maaf."

"Hm."

Aeera berdecak. Ia segera mematikan panggilannya sepihak. Gadis itu mulai beralih ke aplikasi chatting. Banyak Spam Theo disana. Ia abaikan.

Matanya memicing saat melihat nomor yang tidak dikenal mengirimkan pesan padanya. "Kak Aeera, boleh minta nomor kak Nathan? Boleh ya?" Gumam Aeera membaca pesan tersebut.

Aeera mematikan ponselnya tanpa menjawab pesan tersebut. Ia yakin itu adalah salah satu gadis yang menyukai Nathan di sekolah. Khusus adek kelas. Mana berani ia memberi nomor orang tanpa izin? Jadi ia biarkan saja.

Hi lagi, Jangan lupa komen dan Vote-nya ya. Makasih.

Follow akun WP aku yuk. Taharadlvia__ Buat dapetin informasi cerita baru. Dan siapa tahu kalian suka kan. Makasih guys. Sampai jumpa di part berikutnya.

Antagonis Supporting CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang