Go On

2.2K 154 26
                                    

Uhm.. Haloo? Apakabar? Ada yang masih ngesave book ini gak ya? Kalau ada, maaf ya aku spam :(

Cari Fajar x Kevin susah banget, jadi yaudah.. Terobos aja 😬 Sekali lagi, maaf spam ya! Kalau masih ada yang ngebookmark ini, enjoyyy

.
.
.

Udara musim panas di Jepang memang tidak main-main, bahkan malam seperti sekarang masih terasa sedikit menyengat.

Kevin, tengah terduduk dikamar hotel sembari menghadap jalanan kota Tokyo yang terpapar melalui kaca jendala, pipinya yang gembul nampak merah dan matanya sedikit sembab, "Sial." Kevin meremat boxer yang dia kenakan dengan erat.

Disamping tempat tidurnya, getaran ponsel yang entah sejak kapan sudah ia abaikan. Pasti itu kekasih dan keluarganya. Tapi sumpah, Kevin masih ingin sendiri sekarang.

Kenapa tadi dia begitu bodoh? Kenapa perasaannya tadi begitu bertanding sangat tidak karuan? Padahal ini Olimpiade, ajang yang sangat bergengsi dan sudah sangat Kevin tunggu.

Pada getaran yang entah sudah keberapa kali, Kevin akhirnya membuka ponselnya. Terdapat puluhan misscall dan whatapps disana. Tertera paling depan Jelek 😬❤ disana.

Airmata yang sedari tadi Kevin tahan luluh lantak ketika membaca pesan dari kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Airmata yang sedari tadi Kevin tahan luluh lantak ketika membaca pesan dari kekasihnya. Kevin mau Fajar, mau Fajar disini. Mau Fajar memeluknya sampai ia tertidur. Kevin butuh sekali Fajar.

Dengan tangan gemetar Kevin mendial nomor Fajar, nada sambung terdengar. Tapi belum sampai pada hitungan ke 5 suara Fajar sudah terdengar disana.

"Sayang?" Suara Fajar yang sedikit berat terdengar lembut ditelinga Kevin, dan entah untuk alasan apa Kevin langsung menangis. Meraung histeris ditengah sambungan telpon disana.

Fajar yang mendengar tangisan Kevin meremas buku tangannya erat. Fajar ingin sekali memeluk Kevin, mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja, bahwa Kevin tetap yang terbaik.

"Mas.. Hiks.. Mas. Fajar." Suara Kevin serak, hanya kalimat-kalimat ambigu yang bisa Fajar dengar, "Iya sayang. Mas disini, mas disini."

Kevin ini jarang sekali menangis. Anaknya ceria, jahil dan tentu saja menggemaskan.

Banyak yang mengatakan Kevin dan Fajar tidak akan bertahan lama, karena sifat mereka berdua yang begitu mirip.

Rusuh. Tapi Fajar dan Kevin membuktikan, hubungan mereka bukanlah hubungan anak SD yang labil.

Fajar meskipun terlihat petakilan tapi Fajar begitu mengalah. Begitu dewasa menghadapi Kevin yang sedikit lebih muda dari nya. Kevin sendiri jika sudah berdua akan manja luar biasa.

Fajar benci membayangkan Kevin menangis histeris sendirian seperti saat ini. Andai saja, andai saja virus ini tidak ada, Fajar akan langsung terbang tadi Siang. Tapi sekarang, perjalanan kemanapun terasa begitu sulit.

"Kevin.. Sayangnya mas Fajar, jangan gigit bibir ya? Nanti kamu luka, Kevin tetap yang terbaik. Mas sayang sekali sama Kevin." Kevin terdiam, merasa begitu lelah tapi juga lega setelah bisa puas menangis ditemani Fajar.

"Mas.. Mau kamu. Mau kamu disini." Suara Kevin terdengar lirih, dan Fajar makin merematkan tangannya kuat. Sialan.

"Iya sayang, iya. Mas disini. Bobo ya?" Kevin masih menangis pelan, bahunya bergetar naik turun.

"Denger. Kamu tetap terbaik. Hari ini boleh nangis, besok.. Besok pagi harus udah jadi gembul cerianya mas lagi. Maaf mas gak bisa peluk sekarang, nanti.. Ketika pulang, mas janji akan peluk dan cium Kevin sampai Kevin bosan."

Kemudian yang Fajar dengar adalah suara dengkuran halus diseberang sana. Bisa Fajar bayangkan Kevin tengah meringkuk didalam selimut dengan ponsel ditelinganya sekarang.

"Selamat tidur sayang, besok harus senyum lagi."

.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Gak ngerti kenapa Olympic Tokyo 2020 plot twist nya banyak banget. Mulai Kento sampe Minions. Sedih banget. Kevin juga keliatan gak fokus pas main tadi :(

Kalau ada pintu kemana saja nya Doraemon, mau banget meluk Kevin sama KoMar, bilang mereka udah jadi yang terbaik. Sedih banget pas denger interview :(

Terus Jona juga, ya ampun sedih :')

Awas aja netizen +62 ngehujat mereka 😤

Btw.. Maaf yaaa aku nyampah, beneran mau baca Fajar x Kevin huhuhu :(
Ada yang tau nda, cerita tentang mereka berdua? :(

P.S: Maaf ya sekali lagi, nyampah. Pendek lagiiii. Sehat selalu! Stay safe, jangan lupa vaksiiiin! ❤

P.s.s: Waktu tu cepet banget berlalu ya? Rasanya AG2018 kayaknya baru banget, eh udah mau AG2022 taun depan.

Udah pada ngapain sekarang yang baca book ini dari awal? Udah ngerasain dunia orang dewasa juga apa belom? 🙂


SJMK95
Palembang, 29 Juli 2021

Boy Friend or Boyfried?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang