Love Shot - FajRi (1)

6.7K 646 231
                                    

🎵Exo - Love Shot

Warn!Lilbit Mature content 🔞

.
.
.
.

Sore ini cuaca Jakarta sedang terasa begitu dingin. Hal ini jelas membuat sebagian orang malas untuk keluar, begitu pula dengan sosok yang terkenal akan ke glowingan nya itu. Dirinya merasa benar-benar malas bahkan untuk bergerak kekamar mandi.

Mata bulatnya sibuk menjelajah daring dari internet, “Dih masa gue dipasangin sama si Fajar?” Pipi putihnya merona, bibir tebalnya mengulas senyum.

“Coba aja kalau beneran ya, hehe.” Rian—pemuda putih itu—tersenyum simpul. Jika didunia yang sekarang sering dia ikuti, maka Fajarlah yang mengerjarnya, menjadi bucin untuknya dan segala macamnya.

Tetapi, didunia nyata dimana tempatnya berpijak sepertinya malah dirinya yang menjadi pihak yang suka—atau cinta—duluan.

Karena ya, Fajar terlihat begitu dewasa dimata Rian. Sosok kakak yang benar-benar bertanggung jawab, selalu menjadi sandaran bagi Rian ketika Rian benar-benar merasa jatuh.

Satu-satunya orang yang tahan dengan segala macam tingkah Rian yang begitu moody’n. Rian tanpa sadar jadi bergantung, membutuhkan Fajar selalu berada disampingnya.

Dan entah sejak kapan, jantung Rian mulai berdetak tidak keruan ketika bersampingan dengan Fajar, atau ketika skinship dengan Fajar, jantung Rian rasanya mau lepas.

“Oh shit!” Rian mengumpat, malu. Pipinya sepenuhnya merona, mukanya panas. Kakinya bergerak gelisah, nafasnya memburu pelan, “Sial! Kenapa harus ada cerita kotor gini sih?!”

Kemeja oversize yang Rian kenakan nampak kusut, Rian yang memang hanya memakai kemeja oversize berwarna merah maroon dan celana pendekk—atau hotpants?—setengah paha membuat Rian nampak menggiurkan saat ini.

“Hah.. Hah..” Nafas Rian memburu, sesuatu dibawah sana terasa tegang. Dan sialnya, kenapa pula lubangnya ikut terasa gatal, dan berkedut? Holly shit!

“Nghh.. M-mas, Fajarh.” Rian bahkan tanpa sadar mendesahkan nama Fajar ketika tangannya dengan pelan turun kearea bawahnya.

Menyentuh dirinya sendiri, dan untuk pertama kalinya Rian merasakan perasaan ingin menyentuh lubangnya, bukan kesejatiannya.

.
.
.
.

“Ayo! Villa gue yuk?” Kevin, si tengil udah berisik dikamarnya dan Rian. Merecoki Rian yang sekarang masih membaca cerita di wattpad.

Kevin heran, akhir-akhir ini roomatenya ini selalu sibuk dengan smartphonenya, “Mager Vin.” Rian menjawab lempeng, Kevin gemes.

“Ayok jombi! Ada mas Fajar lo tersayang kok, ayo ah!” Mendengar nama Fajar yang disebut-sebut membuat Rian entah kenapa menjadi semangat. Rian mengangguk, Kevin mendengus. Dasar, “Lo gak ganti baju Jom?”

Kevin mandangin Rian menilai, Rian menggeleng, “Mager Vin. Orang villa kamu doang, kok. Nanti baju ganti pinjem kamu, atau nda beli aja.”

Kevin masabodo, yang penting Rian ikut. Toh mereka sama-sama cowok semua ini, gak mungkin kan bakal di ajak wik wik wik? Rian gak bakalan diapa-apain, lagian dia cowok.

Yawalaupun Kevin akuin Rian memang mulus yang semulus itu. Kemeja oversize dan celana pendek itu ngebuat Rian makin keliatan sexy—lagi-lagi Kevin heran, Rian beberapa minggu ini suka sekali berpenampilan seperti ini— untung Kevin pria baik dan berbudiman, jadinya tidak tergoda. Coba aja kalau Aero, gak tau deh gimana nasib si Rian.

Boy Friend or Boyfried?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang