Its You (FajRi 1S)

4.8K 521 167
                                    

🎼 Henry Lau - Its You

Warn! For some implicit content. 🔞? Typo(s).

Enjoy.

Bosen ketemu aku? Maafin :'))

.
.
.
.

Birmingham hari ini masih kerasa dingin. Fajar, cowok kelahiran Majalaya itu sedang berdiri diam dideket balkon kamar hotelnya. Pikiran penuh.

Antara kecewa dengan Rian (partner lapangannya) yang entah sampai sekarang sudah tengah hari yang tidak memberikan ucapan apapun padanya, tekanan untuk All England ini, bahkan gosip gosip yang gak jelas tentang dirinya membuat Fajar makin pening.

Seharian ini dan kemarin, Fajar sama sekali tidak membuka laman instagramnya. Kata coach ditahan di dulu, dan yah.. Fajar menuruti itu.

"Jar, ayo. Udah mau ke lapangan." Suara halus Rian mengalihkan atensi Fajar. Fajar tersenyum simpul dan mengangguk. Rian, sepertinya benar-benar lupa ini hari ulang tahunnya.





Ya lagian lo siapa Jar, cuma orang asing buat Rian.





Udahlah, Fajar gak mau urusan hati malah membuat Fajar kurang fokus nanti. Fajar harus fokus, untuk masalah hati dan mungkin cinta bertepuk sebelah tangannya, nanti saja fikir nya.

.
.
.
.

Selama pertandingan entah bagaimana Fajar terbawa emosi. Rasanya dirinya begitu emosional hari ini. Seperti memberikan pelampiasan lewat pukulan-pukulan kok nya yang keras.

"Selamat ya kalian! Harus konsisten. Saya yakin kalian bisa." Coach Herry melirik kearah Fajar sebentar, "Dan selamat ulang tahun ya, nak."

Fajar tersenyum lebar ada rasa hari ketika coach memberikan ucapan dan pelukan kepada Fajar. Terasa seperti pelukan bapak, dan Fajar tiba-tiba merindukan kehadiran sang Ayah.

Dan ketika mereka diinterview, Fajar memilih sedikit diam. Pikirannya benar-benar masih sangat kusut.

"Jom, coba lo ucapin  selamat ulang tahun buat Fajar. " Perkataan Mba Widya membuat Fajar terkejut, dirinya bahkan hampir lupa jika ini hari lahirnya.

"Happy birthday~" Jantung Fajar berdetak cepat, sial. Rian lucu sekali, "Thankyou." Hanya itu yang keluar dari mulut Fajar diselingi senyum canggung karena dirinya masih merasa terkejut.

"Lah emang surprise harus kasih tau dulu~? Emang jamnya udah abis~? Kan masih main." Nada suara Rian yang manja membuat Fajar tertawa, ah.. Rasanya ketika Rian memberikan ucapan simpel dan dipaksa begini saja Fajar sudah senang.

"Peluk dong peluk." Fajar diam, Rian sudah bergerak seperti ingin memeluknya. Tapi Fajar memilih diam, dia malu, "Yaudah yaudah, rangkul."

Dan Fajar mana bisa menolak ketika Rian mencoba merangkulnya. Fajar merendahkan badannya dan membiarkan Rian merangkulnya.

Dengan seperti ini saja, hati Fajar terasa sudah membaik. Ah, Rian.. Kamu gak tahu betapa Fajar sangat menyayangi kamu.

.
.
.
.

"Jar, sana mandi. Bauuu!" Rian menggerutu dengan bibir mencucu. Fajar tertawa dan mengiyakan. Menggusak rambut Rian sebelum memilih masuk kekamar mandi.

"Gila jar. Gila. Lo beneran suka Rian?" Fajar menenggelamkan dirinya di bathup. Dirinya perlu mendinginkan diri. Bagaimana bisa jantungnya berdetak kencang hanya ketika mendengar suara Rian?

Boy Friend or Boyfried?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang