Bagian 1

119K 10.2K 13.3K
                                    

⚠️WARNING⚠️

KONFLIK BERAT, BIKIN DEPRESOT, NAIK DARAH, EMOSI.
‼️YANG GAK SUKA BISA OUT‼️





________


Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan pintu utama perusahaan besar bernama  Victory Next Enter.

Seorang pria kini keluar dari mobil dan berjalan dengan terburu-buru menuju pintu mobil sebelah kiri, membukakan dengan hormat untuk Tuan mudanya.

Penyambutan pagi hari dimulai. Siapa yang tidak hormat dan melarikan diri dari kegiatan ini? Siap-siap saja namanya akan di coret dari daftar karyawan bergengsi Victory Next Enter.

Siapa yang rela dipecat di perusahaan ternama ini?

Bahkan, banyak Mahasiswa berlomba-lomba mendaftarkan diri mereka di tempat ini karena sangat menjanjikan karir mereka nantinya.

CEO muda berumur 28 tahun. Siapa yang tidak kenal dengannya. Bahkan, banyak media asing yang memberitakan dirinya dari hari ke hari.

Berkat kerja kerasnya, saham perusahaan Victory Next Enter kini melejit tinggi hingga 80 persen.

Tak hanya itu, perusahaan ini juga menampung begitu banyak Manajer dan Karyawan. Hal itu sangat diharuskan demi meningkatnya kapitalisasi pasar seiring berjalannya waktu.

Dan, Kabar terbarunya adalah cabangnya juga sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Bisik-bisik pujian mulai terdengar di setiap penjuru lorong kantor perusahaan.

Setiap langkah yang CEO itu ambil untuk memasuki perusahaannya, selalu mendapat sapaan hangat dari bawahannya.

"Selamat pagi, Pak."

"Selamat pagi, Pak."

"Selamat pagi, Tuan muda CEO."

"Pagi, Tuan..."

Dan banyak kata-kata hormat lainnya yang mereka tujukan untuk CEO muda itu.

Tak hanya tampan, ketegasan dan kedisiplinan tampaknya sudah tertanam pada diri pria ber-jas hitam tersebut.

Di sebelahnya, ada Vian. Pria berumur 29 tahun. Pria yang berusia setahun lebih tua darinya. Dirinya merupakan tangan kanan dari CEO muda itu.

Sudah lama pria itu selalu mendampingi Tuan mudanya. Bahkan, ia juga sudah di anggap sebagai orang paling berpengaruh di Perusahaan ini.

"Pagi pak Alan."

Sontak pria itu berhenti melangkah, hampir saja Vian menabrak punggungnya.

Kini, Alan - CEO muda, menghadap ke kanan, tepatnya berhadapan dengan salahsatu Karyawan wanita yang baru saja menyapa dirinya tadi.

Ia langsung mendekatinya, lalu menaikan sebelah alis sambil menatap wanita itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Detik berikutnya, ia mengusap wajah gusar dan penuh kesal, lalu berdeham, tanda memanggil Vian untuk segera mendekatinya.

NALLAN 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang