My Future Wife

2.1K 275 18
                                    

"Al!"

Suara panggilan itu menghentikan pergerakan Al. Yang tadinya Al akan beranjak dan masuk ke dalam mobil terpaksa menghentikan langkahnya. Matanya menatap seorang perempuan yang berjalan cepat kearahnya. Aldebaran mengernyit, ketika melihat siapa perempuan itu.

"Ngapain lo di sini Ngel?"
"Siapa yang sakit?" Tanya Al ketika perempuan itu menghampirinya.

"Oh gak ada yang sakit Al. Biasalah mau belikan obatnya papa."
"Kamu ngapain di sini?"
"Ada yang sakit?" Tanya Angel balik.

Aldebaran menggeleng, menyangkal pertanyaan Angel. "Enggak ada yang sakit. Habis nganterin Andin." Jawab Al.

Perempuan itu mengerutkan keningnya, ketika sebuah nama begitu asing di telinganya.
"Andin? Siapa? Perasaan lo gak punya saudara perempuan?" Tanyanya.

"Memang bukan." Jawab Al.

"Pacar lo?"
"Hmm, tapi gak mungkin deh kayaknya. Lo kan anti banget sama cewek." Ledek Angel.

Aldebaran tersenyum tipis, ketika Angel terdengar meledeknya "memang bukan pacar gue."

"Tuh kan bener. Betah banget jomblo lama Al." Ledek Angel lagi.

Aldebaran tersenyum santai, tangannya bersedekap sambil menyandarkan tubuhny di body mobil. "Tapi calon istri gue." Ucapnya menekankan kata "istri".

Angel yang sejak tadi tertawa perlahan tawanya reda, raut wajahnya berubah serius. "Beneran?" Tanynya tidak percaya.

"Ngapain gue bohong."

Sedangkan Di dalam mobil, Andin merasa aneh ketika Aldebaran tidak kunjung kembali. Kaca mobil dia turunkan "Mas, kenapa lama banget sih!" Teriaknya.

Aldebaran menoleh melihat Andin yang sedikit mengeluarkan kepalanya dari pintu mobil. Lalu kembali menatap Angel.

"Gue duluan ya Ngel?"

Angel mengangguk pelan.

Sekarang tinggal Angel sendiri di sini. Menatap kosong pada mobil BMW yang perlahan mulai hilang dari pandangannya.

Angel tersenyum tipis ketika mobil itu benar-benar hilang.
"Ternyata kesibukan gue untuk merubah semua hal yang lo tidak suka dari gue, membuat gue terlewatkan banyak hal tentang lo Al."

"Dan kedatangan gue sudah terlambat. Ternyata ada hati lain yang sudah memiliki lo sepenuhnya." Batin Angel.

Merasa tidak ada gunanya lagi dia di sini, Angel masuk ke dalam rumah sakit. Berjalan lemas membawa kekecewaan pada sesuatu yang sudah lama dia pendam.

Sedangkan Di dalam mobil yang tengah melaju, Aldebaran melirik Andin sekilas.
"Kamu kenapa?" Tegurnya ketika perempuan diam sejak tadi.

Andin menggeleng pelan.

"Kenapa?" Tanya Al lagi.

Andin mendengus pelan lalu menatap Al kesal, "siapa?"

Aldebaran mengerutkan keningnya bingung, "siapa apa sih?"

Andin kembali menatap ke arah jalanan depan, "belagak lupa." Ucapnya lirih.

Aldebaran menghembuskan nafasnya pelan, lalu kembali fokus menyetir. Dan sikap Al itu berhasil membuat Andin semakin dongkol.

Dengan santainya, Aldebaran menghentikan mobilnya, lalu turun meninggalkan Andin sendirian.

Andin mendengus kasar "Dasar ya ngeselin!" Gerutunya sendiri.

Hingga tidak lama, Pintu di sampingnya di buka, Al sudah berada di sana. "Turun yuk?" Ajaknya.

Andin mengedarkan pandangannya, dia baru sadar kalau Al membawanya ke sini. Ke taman yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
"Ngapain sih? Pulang aja lah." Tolaknya.

Sincerity Of Love (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang