Bond of Love

1K 131 0
                                    

-----------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------

"Mulai sekarang kau akan menjadi budak Rui!"

Jika ratu dan Rui terkejut mendengar titah tersebut, Tang San sebaliknya. Ia tidak bereaksi apa-apa selain tetap diam dan mengeraskan wajah.

Ratu segera memohon pada raja untuk menarik kembali titah tersebut.

"Dia anakmu. Mana boleh kau memperlakukannya seperti itu?!"

"Apa kau tidak melihat tindakannya tadi?" Nada Tang Hao mengeras karena marah. Lalu mengacungkan jarinya kepada Tang San. "Dia telah memutuskan hubungan keluarga dengan kita. Dia, yang kau sebut putramu, lebih memilih penjahat itu daripada keluarganya sendiri!"

Putus asa karena raja tampak sangat marah sehingga tidak akan mengubah pendiriannya, ratu berpindah menghampiri putranya. Sembari mengguncang tubuh Tang San, ia berkata, "San er, pikirkan baik-baik. Ibu mohon padamu, nak. Minta maaf pada ayahmu dan mohon ampunlah." isaknya dengan berurai air mata.

Namun, Tang San tak bergeming sedikitpun. Matanya tidak menatap siapa-siapa hanya menatap lurus ke depan. Ekspresinya pun tak berubah. Datar dan dingin. Ia sudah bertekad dalam hatinya.

"San er, ibu mana yang tega melihat anaknya menjadi budak. Ibu mohon padamu, nak. Jangan keras kepala lagi." tangis sang ratu sembari memeluk putranya.

Kedua tangan Tang San bergerak. Namun, tanpa mengubah ekspresinya. Ia menarik tubuh ratu menjauh darinya. Lalu melepas mahkota di kepalanya dan meletakkannya di lantai. Setelah itu, ia membuka jubah kerajaannya dan hanya menyisakan baju putih dalamnya. Selayaknya seorang budak. Jubah itupun terhampar di atas lantai, dekat mahkotanya.

Apa yang dilakukan oleh Tang San itu semakin memicu amarah Tang Hao. Ia memanggil sekretaris istana dan meminta mereka menuliskan ketetapannya yang menjadikan Tang San sebagai budak. Bahwa Tang San harus mematuhi semua peraturan sebagai budak dan jika melakukan kesalahan maka ia akan dihukum layaknya seorang budak.

Selain itu, dengan amarah yang masih menguasai, Tang Hao berencana membunuh Lisheng karena dianggap telah bersekongkol dengan Xie Yun.

"Kau sungguh ingin menambah dosamu lagi?" suara Tang San dingin dan menusuk.

Tak lama kemudian, terdengar suara Shaoning berteriak sambil menangis di depan istana untuk meminta pengampunan atas suaminya.

"Yang Mulia, mohon ampuni suami hamba. Kalau Yang Mulia mengampuninya, hamba berjanji bahwa kami akan pergi jauh setelah ini dan hidup sebagai budak. Hamba mohon! Kasihanilan hamba, Yang Mulia! Hamba mohon!"

Shaoning harus menyingkirkan harga dirinya sebagai putri untuk bersujud berkali-kali di depan istana. Memohon pengampunan pada musuhnya. Ia rela melakukannya karena selain Lisheng, ia sudah tidak memiliki siapapun sebagai tempatnya bersandar. Dengan anak dalam kandungannya, ia tak sanggup bertahan seorang diri.

THE FALLEN PRINCE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang